Mitos atau Fakta? Makan Telur dan Kecap Bisa Memperparah Luka Cacar Air
Telur dan kecap seringkali menjadi makanan yang menjadi pantangan saat terkena penyakit cacar air. Benarkah? Begini penjelasan dokter.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Telur dan kecap seringkali menjadi makanan yang menjadi pantangan saat terkena penyakit cacar air. Benarkah? Begini penjelasan dokter.
Dikhawatirkan penyakit cacar air dapat diperparah jika mengonsumsi keduanya. Padahal, orang Indonesia identik dengan kecap.
Masyarakat Indonesia pada umumnya sangat mengakrabi kecap. Nyaris semua makanan dibubuhi bahan makanan berwarna hitam ini.
Baca juga: Pakai Face Shield dan Baju Lengan Panjang Tak Cukup Cegah Terjadinya Penularan Cacar Air
Baca juga: Penderita Diabetes Perlu Hati-Hati Konsumsi Makanan Berbumbu Kecap Manis, Bisa Picu Gula Darah Naik
Kecap, dipercaya dapat membuat bekas luka pada cacar air menjadi hitam.
Benarkah?
Jangan khawatir, nyatanya pantangan tersebut hanyalah mitos.
Hal ini diungkapkan oleh dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia.
Mengonsumsi kecap atau pun telur tidak punya hubungan apa pun pada cacar air.
"Kalau dipoporin bekas luka ya item. Kalau dimakan ya aman. Boleh makan kecap," ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM, dikutip Tribunnews, Jumat (1/10/2021).
Begitu pula pada telur. Banyak yang mengira jika telur dapat menyebabkan luka jadi basah sehingga menimbulkan rasa gatal.
Dokter Santi menegaskan jika informasi tersebut tidaklah benar.
Telur merupakan sumber protein yang baik. Orang terkena cacar air boleh makan telur, tapi sebelum dipastikan jika tidak mengidap alergi telur.
Hal yang tidak boleh dilakukan menurut dr Santi adalah menggaruk. Kalau sampai digaruk dapat meninggalkan bekas luka. Apa lagi jika suka ditusuk dengan jarum. Tindakan menusuk dapat menimbulkan struktur kulit terbuka.