Rutin Medical Check Up agar Hidup Lebih Sehat
Selain lemak, kondisi kadar gula darah yang melebihi nilai normal berdampak pada hormon insulin yang tidak digunakan secara baik oleh tubuh
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Prodia mencatat kenaikan orang yang melakukan pemeriksaan kesehatan sebesar rata - rata 5,4 persen pada tahun 2020 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal ini menunjukan kesadaran medical check-up secara rutin sangat diperlukan untuk mencegah dan mendeteksi gangguan kesehatan sebelum kondisinya menjadi lebih serius sehingga dapat mengambil tindakan preventif dan medis yang diperlukan.
Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengungkapkan, selama pandemi, perhatian semua orang lebih tertuju pada Covid-19, sementara beberapa penyakit yang juga mengkhawatirkan tidak terlalu terekspos. Ancaman penyakit serius seperti kolesterol, diabetes melitus hingga hipertensi sudah ada sejak dahulu bahkan sebelum pandemi.
Hingga saat ini WHO mencatat angka kematian terbanyak bukan karena Covid-19 melainkan dari penyakit tidak menular.
Berdasarkan data Kemenkes 2017, Riskesdas 2018 serta beberapa research & clinical practice, setidaknya ada 71.000 kasus DBD, sekitar 3 juta kasus dari hepatitis, 90 persen wanita dan ibu hamil mengalami defisiensi vitamin D serta sekitar dari 463 juta kasus untuk diabetes melitus diseluruh dunia.
"Peran medical check-up menjadi penting. Medical check-up secara rutin sebaiknya dilakukan setahun sekali dan akan lebih baik lagi dalam jangka waktu enam bulan sekali tergantung dengan usia," kata Dewi.
Saat kondisi pandemi, medical check-up menjadi lebih penting dari sebelumnya, di mana kondisi penyakit serius maupun Covid-19 sering kali tidak menimbulkan gejala.
Oleh karena itu sangat penting untuk selalu memantau dan memastikan kondisi kesehatan.