Hari Penglihatan Sedunia, 81 Persen Kebutaan di Indonesia karena Katarak
Katarak menjadi permasalahan gangguan penglihatan besar di Indonesia.di Indonesia dengan populasi pada tahun 2017 ada 8 juta orang alami gangguan mata
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Katarak menjadi permasalahan gangguan penglihatan besar di Indonesia.
Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, berdasarkan data nasional Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014 2016 Kemenkes, dengan sasaran populasi usia 50 tahun ke atas.
"Diketahui angka kebutaan mencapai 3 persen dan katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi (81 persen),'' katanya pada konferensi pers terkait Hari Penglihatan Sedunia secara virtual, Selasa (12/10/2021).
Perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dr. Aldiana Halim mengatakan di Indonesia dengan populasi pada tahun 2017 terdapat 8 juta orang dengan gangguan penglihatan.
Baca juga: Penderita Katarak Bisa Dapatkan Penglihatannya Kembali Jika Tidak Ada Komplikasi
Baca juga: Fakta-fakta Mahasiswa Dihajar Sekuriti GBK, Korban Alami Gangguan Penglihatan, Kini Pelaku Diamankan
Sebanyak 1,6 juta orang buta ditambah dengan 6,4 juta orang dengan gangguan penglihatan sedang dan berat.
Dari jumlah tersebut sebanyak 81,2 persen gangguan penglihatan disebabkan oleh katarak. Penyebab lainnya adalah refraksi atau glaukoma, atau kelainan mata lainnya seperti kelainan refraksi, glaukoma atau kelainan mata yang berhubungan dengan diabetes.
''Tapi sebetulnya kita harus berfokus pada katarak, kita harus berusaha bagaimana orang katarak ini bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan operasi katarak sehingga penglihatannya akan kembali,'' kata Aldiana.
Orang dengan katarak ini, lanjut Aldiana treatment-nya cukup efektif kalau dia dioperasi dan tidak ada komplikasi lain, dan kemungkinan mereka bisa melihat kembali itu sangat besar.
''Kalau seandainya katarak 81,2 persen setengahnya bisa kita tangani, nanti prevalensi gangguan penglihatan akan turun secara signifikan,'' tambah Aldiana.
Gangguan penglihatan tidak hanya berpengaruh kepada penglihatan tetapi berpengaruh kepada seluruh aspek kehidupan penderitanya.
Gangguan penglihatan dapat mempengaruhi kualitas hidup orang yang menderitanya.
Beberapa konsekuensi dari hilangnya penglihatan berpengaruh kepada fisik, mental, kepuasan hidup, mobilitas, ketergantungan, pendidikan.
Orang dengan gangguan penglihatan juga memperberat penyakit kronis yang sedang diderita.