Kanker Kepala dan Leher Dapat Mengubah Bentuk Wajah, Ketahui Faktor Penyebab dan Tanda-tanda Awal
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menggiatkan kembali pentingnya pola hidup sehat agar terhindar dari bahaya kanker kepala dan leher.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
“Menimbang penderitaan yang berat terhadap kanker kepala dan leher, masyarakat dihimbau untuk menerapkan pola hidup sehat dengan berhenti merokok, tidak mengonsumsi alkohol, menggunakan tabir surya yang memadai, mengurangi risiko infeksi HPV dan HIV menjaga kebersihan dan merawat gigi dan mulut,” ujar dr. Rismauli Doloksaribu.
Tatalaksana pengobatan kanker kepala dan leher utamanya adalah melalui bedah, radiasi, dengan atau tanpa kemoterapi, terapi target, hingga immunoterapi.
“Pilihan perawatan akan menyesuaikan dengan tingkat perkembangan kanker (stadium) dan lokasi kanker yang dialami pasien,” ungkap dr. Rismauli.
Ia menjelaskan, pelaksanaan terapi bagi pasien kanker kepala dan leher perlu direncanakan dengan seksama oleh Tim Dokter dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda termasuk dokter ahli gizi maupun dokter rehabilitasi medik agar dapat meningkatkan kemampuan indra perasa, kemampuan bernafas yang lebih baik, kemampuan berbicara, makan serta penampilan pasien secara keseluruhan yang lebih baik walaupun pasien sedang mendapat perawatan kanker .
"Jika dideteksi dan dirawat sejak dini, kanker kepala dan leher seperti pada jenis kanker lainnya dapat memberikan hasil pengobatan yang lebih baik dan kwalitas hidup pasien yang juga lebih baik,” ungkapnya.
Menurut data GLOBOCAN 2020, kejadian baru kanker kepala dan leher di dunia sebanyak 932.000 yang merupakan penjumlahan dari kanker jenis kanker bibir dan rongga mulut,lidah, orofaring, hipofaring, laring, nasofaring, dan kelenjar ludah.
Kanker kepala dan leher merupakan penyebab kematian pada urutan ke-tujuh di dunia dan merupakan 5% dari seluruh kanker di dunia.
Dalam hal kelangsungan hidup 5 tahun, data SEER (Surveilans, Epidemiologi, dan Hasil Akhir) dari The American Cancer Society yang dikelola oleh the National Cancer Institute (NCI), secara keseluruhan menunjukkan untuk kanker ginjal sekitar 67%; sedangkan kanker kepala dan leher stadium lanjut dengan metastatis jauh lebih rendah yaitu 40.2% untuk kanker kepala dan leher di bagian rongga mulut maupun faring, dan 34% untuk kanker kepala dan leher bagian laring.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.