Poliherbal Ini Catat Rekor MURI Seusai Lakukan Uji Klinis Pertama ke Pasien Covid-19
Poliherbal Onoiwa MX mencatat rekor Muri untuk kategori poliherbal pertama yang melakukan uji klinis terhadap pasien Covid-19.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Poliherbal Onoiwa MX mencatat rekor dari Museum Rekor Indonesia (Muri) pada Kamis (21/10/2021) untuk kategori poliherbal pertama yang melakukan uji klinis terhadap pasien Covid-19 dan dipublikasikan ke jurnal internasional.
Hasil penelitian uji klinis itu terbit di European Journal of Molecular and Clinical Medicine pada Juli 2021 dan Teikyo Medical Journal Volume 44 Issue 4 pada Agustus 2021.
"Kami berharap inovasi produk PT Natura Nuswantara Nirmala (Nucleus Farma) tidak sampai saat ini saja melainkan semakin terus berkembang dan diikuti oleh pelaku bisnis lain," ujar Sri Widayati, Representatif Muri, dalam keterangan resmi, Senin (25/10/2021).
Ia menyatakan, yang diterima Nucleus Farma merupakan rekor pertama yang dikeluarkan Muri dalam kategori penemuan dan penelitian di bidang kesehatan.
Onoiwa MX merupakan poliherbal karena menggabungkan ekstrak Channa striata (ikan gabus), Curcuma xanthoriza (temulawak), dan Moringa oleifera (daun kelor).
Penelitian ini dilakukan oleh Guru Besar Bidang Farmakologi Bahan Alam dari Fakultas Farmasi Universitas Pancasila Prof. Dr. apt. Syamsuddin, M.Biomed dan praktisi dokter ahli spesialis paru dr. Lusi Nursilawati Syamsi, Sp.P.
Baca juga: Apa Itu Obat Proxalutamide? Obat Kanker Prostat yang Diklaim Dapat Mengobati Pasien Covid-19
Keduanya meneruskan penelitian untuk melihat potensi antiinflamasi dan antioksidan pada Onoiwa MX yang dapat berperan sebagai terapi adjuvant (yang membantu) untuk meningkatkan efektivitas pengobatan standar Covid-19.
Baca juga: Hasil Riset: Efektifitas Vaksin Covid-19 Bisa Berkurang Pada Pasien Kanker
Sebagai informasi, Teikyo Medical Journal merupakan jurnal medis terindeks scopus yang diterbitkan oleh Teikyo University School of Medicine sejak 1990.
Jurnal tersebut menerima hasil penelitian medis termasuk kedokteran, farmasi, biokimia, psikologi, dan sejenisnya.
Baca juga: Merawat Luka Pasien Diabetes untuk Mencegah Amputasi
Dalam penelitian Syamsuddin dan Lusi menemukan kombinasi pemberian ketiga ekstrak bahan alami yang banyak manfaat itu dapat melengkapi pengobatan covid-19 sebagai terapi adjuvant, terutama untuk pasien dengan pneumonia ringan dan sedang.
Lusi menjelaskan subjek penelitian ialah pasien dengan konfirmasi PCR kemungkinan/positif dengan pneumonia covid-19 sedang setelah memenuhi kriteria inklusi.
"Sebanyak 48 subjek diperoleh dan dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan masing-masing 24 pasien. Tiga variabel dianalisis secara bivariat, yaitu LOS, mMRC, dan CRP," ujarnya.
Menyambut seruan Muri, CEO Nucleus Farma Edward Basilianus siap mendukung dan berkontribusi dalam perannya sebagai produsen obat tradisional di dunia kesehatan serta bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
"Khususnya dalam hal ini, kami sangat mendorong produk unggulannya dilengkapi dengan hasil penelitian dan terpublikasi ilmiah," tuturnya.
Selain Edward, Nucleus Farma dipimpin dua BOD yakni Henryanto Komala dan Sucipto Kokadir.