7 Tips Diet secara Alami: Konsumsi Makanan Kaya Serat hingga Tidur dengan Cukup
Berikut 7 tips untuk diet secara alami : Mulai konsumsi makanan kaya serat, hingga tidur dengan cukup
Penulis: Faishal Arkan
Editor: Arif Fajar Nasucha
Dengan begitu, seseorang dapat menikmati makanan yang mereka makan dan mempertahankan berat badan.
Jika kandungan pada makanan tidak tepat atau berlebihan, akan mengakibatkan penambahan berat badan.
6. Menyeimbangkan bakteri usus
Salah satu bidang penelitian berfokus pada peran bakteri dalam usus pada keseimbangan berat badan.
Usus manusia menampung beragam mikroorganisme dalam jumlah besar, sekitar 37 triliun bakteri.
Setiap individu memiliki varietas dan jumlah bakteri yang berbeda dalam ususnya.
Beberapa jenis bakteri dapat meningkatkan jumlah energi yang diperoleh seseorang dari makanan, yang mengarah pada penumpukan lemak dan penambahan berat badan.
Beberapa makanan dapat meningkatkan jumlah bakteri baik di usus, yakni:
- Sayur-Sayuran
Meningkatkan jumlah konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian dalam makanan akan menghasilkan peningkatan penyerapan serat dan kumpulan bakteri usus yang lebih beragam.
Seseorang harus memastikan bahwa sayuran dan makanan nabati lainnya terdiri dari 75 persen dari makanan mereka.
- Makanan Fermentasi
Makanan fermentasi dapat meningkatkan fungsi bakteri baik sekaligus menghambat pertumbuhan bakteri jahat.
Sauerkraut, kimchi, kefir, yogurt, tempe, dan miso mengandung jumlah probiotik yang baik, yang membantu meningkatkan bakteri baik.
Para peneliti telah mempelajari kimchi secara luas, dan hasil penelitian menunjukkan bahwa kimchi memiliki efek anti-obesitas.
Demikian pula, penelitian lain telah menunjukkan bahwa kefir dapat membantu menurunkan berat badan pada wanita yang kelebihan berat badan.
- Makanan Prebiotik
Makanan prebiotik dapat merangsang pertumbuhan dan aktivitas beberapa bakteri baik yang membantu mengontrol berat badan.
Serat prebiotik terdapat pada banyak buah dan sayuran, terutama akar chicory, artichoke, bawang merah, bawang putih, asparagus, daun bawang, pisang, dan alpukat.
Selain itu juga dalam bentuk biji-bijian, seperti gandum dan barley.
7. Tidur dengan Cukup
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa tidur kurang dari 5-6 jam per malam dapat menambah risiko obesitas.
Penelitian lain menyarankan bahwa tidur yang tidak cukup atau berkualitas buruk memperlambat proses di mana tubuh mengubah kalori menjadi energi, yang disebut metabolisme.
Ketika metabolisme kurang efektif, tubuh dapat menyimpan energi yang tidak terpakai sebagai lemak.
Selain itu, kurang tidur dapat meningkatkan produksi insulin dan kortisol, yang juga mendorong penyimpanan lemak.
Durasi tidur seseorang juga mempengaruhi pengaturan hormon pengatur nafsu makan leptin dan ghrelin.
Baca juga: Obesitas Picu Penyakit Berbahaya, Apakah Menurunkan Berat Badan Secara Instan Aman?
(Tribunnews.com/Arkan)