Loyo di Ranjang? Dokter Boyke Beri Resep Tingkatkan Vitalitas Pria, Tak Perlu Obat Kimia, Cukup Kopi
Dokter Boyke beri tips yang harus diperhatikan oleh kaum laki-laki jika ingin selalu tampil perkasa saat berhubungan intim hingga usia tua.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
"Tergantung umur, ingat melakukan seks sama dengan mengeluarkan kalori sampai dengan 200 kalori sama dengan naik turun tangga 2 hingga 3 lantai," papar dr. Boyke.
Ia kemudian memaparkan bahwa saat usia anda dan pasangan memasuki 30 tahun, hubungan seksual bisa dilakukan 4 kali dalam sepekan, bahkan bisa setiap hari.
Namun karena stamina yang mengalami penurunan seiring bertambahnya usia, maka saat anda dan pasangan berusia di atas 30 hingga mencapai 40 tahun, maka waktu beraktivitas seksual pun dapat dikurangi hingga 3 kali dalam sepekan.
Selanjutnya, saat usia anda dan pasangan di atas 40 tahun, maka disarankan untuk melakukan aktivitas seksual ini sebanyak 2 kali dalam sepekan.
"Kalau masih muda umur 20 hingga 30 tahun silakan, setiap hari boleh, seminggu 4 kali boleh. Tapi umur 30 hingga 40 tahun kurangi, seminggu bisa 3 kali aja. Lalu umur 40 hingga 50 tahun bisa 2 kali seminggu," tutur dr. Boyke.
dr. Boyke menekankan bahwa vitalitas bukan hanya berkaitan dengan seks saja, namun juga terkait dengan seseorang yang menghadapi masalah dengan 'motivasi dan passion'.
Meskipun dalam kehidupan seks, vitalitas diartikan sebagai keperkasaan, khususnya bagi kaum laki-laki.
"Vitalitas itu berasal dari sehat fisik, tapi banyak sekali orang-orang tidak mengerti bahwa sehat secara keseluruhan itu adalah harus berupa segitiga, berupa sehat jiwa dan sehat sosial," tegas dr. Boyke.
Menariknya, ia menyebut gangguan terhadap vitalitas pada laki-laki turut disebabkan pula oleh kondisi fisik dan psikologisnya.
"Gangguan vitalitas pria juga ada yang berkaitan dengan psikogenik. Psikogenik berkaitan dengan psikis. Sementara gangguan fisiknya juga bisa, yang disebut organogenik," kata dr. Boyke.
Namun mirisnya, banyak pasangan suami istri yang minim pengetahuan mengenai hal ini.
"Dia tidak tahu bahwa sedang mengalami penyakit gangguan vitalitas, karena dia tidak mendapatkan pendidikan seks misalnya. Atau ada yang tidak bisa memberikan foreplay kepada pasangannya sehingga pasangannya merasa kesakitan," jelas dr. Boyke.
Lalu bagaimana dengan kondisi seorang laki-laki yang merasakan 'tegang di awal' namun saat penetrasi justru kembali 'melemah atau loyo' ?
dr. Boyke pun menyebut kondisi tersebut sebagai disfungsi atau ereksi.