Mengapa Penyakit Lebih Mudah Menyerang Tubuh Saat Musim Hujan? Ini Penjelasan Pakar Epidemiologi
Musim hujan datang dengan sederet masalah kesehatan. Diyakini, saat musim hujan penyakit lebih mudah menyerang.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Musim hujan datang dengan sederet masalah kesehatan. Diyakini, saat musim hujan penyakit lebih mudah menyerang.
Apalagi kini, pandemi Covid-19 masih melanda dunia.
Benarkah demikian?
Baca juga: Tips Tingkatkan Kekebalan Tubuh Hadapi Musim Hujan
Baca juga: Tips Berkendara di Musim Hujan, Hindari Hal Ini Agar Aman dan Selamat
Berikut penjelasan Dosen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) Laura Navika Yamani, S.Si., M.Si., Ph.D.
Laura menuturkan, musim hujan menyebabkan daya tahan tubuh turun, sehingga berbagai penyakit infeksi lebih mudah menembus pertahanan tubuh.
“Sama halnya pada negara-negara dengan empat musim, biasanya daya tahan tubuh menurun ketika musim dingin. Saat musim hujan atau musim dingin produksi dari sel imunitas akan menurun,” jelas Laura dikutip dari laman UNAIR, Senin (29/11/2021).
Adapun sejumlah penyakit yang muncul saat musim hujan adalah Influenza, Diare, juga Covid-19 karena gejalanya mirip Influenza.
“Ketika hujan besar menyebabkan banjir dan genangan air. Ini juga bisa menyebabkan sumber-sumber infeksi pada air yang terkontaminasi. Jadi bisa Diare, Influenza, ataupun Covid-19,” katanya.
Jaga Kesehatan dengan 5 M
Menjaga kesehatan di musim hujan selama pandemi menurut Laura tak jauh berbeda dengan musim kemarau, baik dengan atau tanpa pandemi.
Pertama, karena masih pandemi, ia menyarankan agar masyarakat tetap menerapkan 5M dan protokol kesehatan.
Mengatur pola makan, istirahat cukup, serta menjaga pikiran agar tidak mudah stres adalah hal yang penting.
“Stress itu tidak hanya memicu penyakit Covid-19, tetapi juga penyakit-penyakit apapun kalau kita sudah stres itu lebih rentan,” tegas dia.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu olahraga dan olah gerak agar tubuh tetap bugar.
Meski cuaca sering mendung saat musim hujan dan membuat tubuh terasa malas bergerak, olahraga bisa dilakukan di mana saja termasuk di dalam rumah.
Tak ketinggalan, konsumsi vitamin dan suplemen juga diperlukan agar tubuh tetap kuat beraktivitas.
Ia mengatakan, suplai vitamin dan makanan sehat dengan menerapkan pola hidup sehat mampu meningkatkan imunitas selama musim hujan.
“Jadi kalau kita tidak mengimbangi dengan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, mengontrol diri agar tidak stres, pola hidup sehat, daya tahan tubuh kita bisa tambah menurun. Nah ini yang harus diwaspadai biar kita tidak rentan,” ujarnya.
Menurut Laura tahun ini masyarakat sudah lebih berpengalaman menghadapi musim hujan selama pandemi.
Terlebih, memasuki tahun ini, masyarakat telah mendapatkan vaksin. Meski begitu, pola hidup sehat harus tetap dilakukan.
“Saya merasa dampak vaksin ini tidak hanya untuk menjaga kita dari Covid-19, tapi penyakit-penyakit lain yang terkait dengan saluran pernafasan itu juga lebih rendah. Namun kita tidak bisa sepenuhnya hanya mengandalkan vaksin. Tetap menerapkan pola hidup sehat dan kenali sedini mungkin kondisi-kondisi perubahan tubuh,” pesan Laura.
Menjelang pergantian tahun, masalah kesehatan akibat musim hujan patut diwaspadai. Sebab, berbagai penyakit diyakini lebih mudah menyerang tubuh saat musim hujan. Apalagi saat ini kasus Covid-19 masih saja bermunculan.
Menurut Dosen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) Laura Navika Yamani, S.Si., M.Si., Ph.D, musim hujan menyebabkan daya tahan tubuh turun. Kondisi inilah yang membuat berbagai penyakit infeksi lebih mudah menembus pertahanan tubuh.
“Sama halnya pada negara-negara dengan empat musim, biasanya daya tahan tubuh menurun ketika musim dingin. Saat musim hujan atau musim dingin produksi dari sel imunitas akan menurun,” jelas Laura.
Musim Hujan dan Pandemi Covid-19
Laura menuturkan, gejala Covid-19 jika dikaitkan dengan penyakit-penyakit yang muncul saat musim hujan mirip dengan Influenza. Ia melanjutkan, influenza adalah penyakit musiman yang paling sering muncul ketika musim hujan. Sama halnya dengan diare.
“Ketika hujan biasanya luth hujan besar sampai menyebabkan banjir dan genangan air. Ini juga bisa menyebabkan sumber-sumber infeksi pada air yang terkontaminasi. Jadi bisa Diare, Influenza, ataupun Covid-19,” katanya.
Menjaga kesehatan di musim hujan selama pandemi menurut Laura tak jauh berbeda dengan musim kemarau, baik dengan atau tanpa pandemi. Pertama, karena masih pandemi, ia menyarankan agar masyarakat tetap menerapkan 5M dan protokol kesehatan.
Di samping itu, lanjutnya, pola hidup sehat juga penting. Caranya dengan mengatur pola makan, istirahat cukup, serta menjaga pikiran agar tidak mudah stres.
“Stress itu tidak hanya memicu penyakit Covid-19, tetapi juga penyakit-penyakit apapun kalau kita sudah stres itu lebih rentan,” tegas dia.
Laura juga menekankan pentingnya olahraga dan olah gerak agar tubuh tetap bugar. Meski ada kalanya cuaca yang sering mendung saat musim hujan membuat tubuh terasa malas bergerak, olahraga bisa dilakukan di mana saja termasuk di dalam rumah.
Tak ketinggalan, konsumsi vitamin dan suplemen juga diperlukan agar tubuh tetap kuat beraktivitas. Ia mengatakan, suplai vitamin dan makanan sehat dengan menerapkan pola hidup sehat mampu meningkatkan imunitas selama musim hujan.
“Jadi kalau kita tidak mengimbangi dengan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, mengontrol diri agar tidak stres, pola hidup sehat, daya tahan tubuh kita bisa tambah menurun. Nah ini yang harus diwaspadai biar kita tidak rentan,” ujarnya.
Menurut Laura tahun ini masyarakat sudah lebih berpengalaman menghadapi musim hujan selama pandemi. Terlebih, memasuki tahun ini, masyarakat telah mendapatkan vaksin. Meski begitu, pola hidup sehat harus tetap dilakukan.
“Saya merasa dampak vaksin ini tidak hanya untuk menjaga kita dari Covid, tapi penyakit-penyakit lain yang terkait dengan saluran pernafasan itu juga lebih rendah. Namun kita tidak bisa sepenuhnya hanya mengandalkan vaksin. Tetap menerapkan pola hidup sehat dan kenali sedini mungkin kondisi-kondisi perubahan tubuh,” pesan Laura.