Bahaya Abu Vulkanik bagi Kesehatan dan Cara Pencegahannya
Abu vulkanik merupakan bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan.
Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Berikut bahaya abu vulkanik bagi kesehatan dan cara pencegahannya, selengkapnya dalam artikel ini.
Abu vulkanik yang disebut pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik merupakan bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan gunung berapi, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus.
Dilansir dinkes.bantulkab.go.id, batuan yang berukuran besar (bongkah-kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5-7 km dari kawah.
Sedangkan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin.
Besar kecilnya abu vulkanik bergantung pada jumlah faktor, seperti konsentrasi partikel di udara yang sebaiknya kurang dari 10 mikron dalam diameter, frekuensi dan lama pemaparan, kandungan abu cuaca, serta kondisi kesehatan seseorang.
Baca juga: BNPB: Gunung Semeru Masih Tertutup Kabut Abu Vulkanik Disertai Hujan Sedang
Baca juga: Pos Pantau Gunung Bromo Rekam Aktivitas Gempa Saat Gunung Semeru Alami Peningkatan Aktivitas
Dampak Abu Vulkanik bagi Kesehatan
Pernapasan paling mudah terpengaruh abu vulkanik.
Secara umum, efek abu vulkanik pada paru akan menyebabkan iritasi karena bersifat asam.
Iritasi yang terjadi adalah dari saluran pernapasan atas hingga bawah, seperti batuk-batuk atau bersin.
Akan tetapi jika fasenya lebih lanjut, maka bisa menyebabkan sakit tenggorokan, timbunan dahak, sesak napas, juga kekambuhan pada penyakit paru apabila seseorang sebelumnya telah memiliki riwayat penyakit pernapasan.
Penyakit tersebut bisa terjadi, jika kejadiannya terus-menerus dan bertahun-tahun.
Akibat lanjutan dari iritasi saluran napas yang terjadi adalah meningkatnya risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
2. Dapat menyebabkan radang paru-paru
Penumpukan debu pada paru-paru atau silica dapat berisiko terjadinya silikosis.
Silikosis ini dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
3. Iritasi mata dan kulit
Dampak kesehatan yang terjadi lainnya yaitu iritasi pada mata dan kulit.
Iritasi pada mata dapat menyebabkan mata berair hingga kebutaan.
Sedangkan iritasi pada kulit berupa gatal-gatal.
Langkah Pencegahan
1. Kurangi aktivitas di luar ruang karena paparan abu vulkanik bisa menimbulkan keluhan pernapasan, terutama pada orang yang sudah menderita penyakit paru.
2. Tutup jendela dan pintu, hal tersebut akan mencegah masuknya abu dan gas ke dalam rumah.
3. Gunakan masker untuk mengurangi masuknya debu ke dalam saluran napas.
Pakai selalu masker dan busana yang tertutup saat abu sedang memenuhi udara.
Apabila masker tidak tersedia, tutup mulut dan hidung dengan sapu tangan, kain, atau baju.
Dikutip dinkes.surabaya.go.id, masker sementara akan membantu menyaring partikel abu berukuran besar yang berpotensi menyebabkan iritasi mata dan tenggorokan.
Membasahi kain dengan air akan membantu keefektifan kerja masker sementara.
Ketika situasi sudah aman dan abu sudah bisa mulai dibersihkan lakukan dalam kondisi terbuka.
4. Basahi atau percikan air sebelum membersihkan lingkungan dari debu atau abu vulkanik.
Hal tersebut untuk menghindari berbagai partikulat yang terbang dan mengakibatkan iritasi.
5. Pakai kacamata di luar ruangan, atau saat membersihkan debu di dalam ruangan karena kacamata akan mencegah iritasi terjadi pada organ penglihatan.
6. Menjaga kulit tetap tertutup untuk menghindari iritasi akibat kontak dengan debu.
7. Tutup semua makanan, air minum maupun air bersih agar tidak terkontaminasi dengan abu vulkanik.
8. Perbanyak konsumsi makanan bergizi terutama dalam kondisi darurat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat memerankan fungsinya secara optimal.
9. Banyak konsumsi air putih.
Air putih sangat baik untuk membersihkan paru-paru dan saluran pernapasan dari kotoran atau debu yang dihirup.
(Tribunnews.com/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Abu Vulkanik