Mengenal Penyakit Demam Tifoid dan Cara Pencegahannya
Prevalensi demam tifoid atau tipes di Indonesia yang cukup tinggi menyebabkan penyakit tersebut masih tergolong penyakit endemik di Indonesia.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Choirul Arifin
Mengonsumsi makanan atau air yang kurang matang, juga bisa meningkatkan risiko tertular bakteri Salmonella Typhi karena makanan atau air yang dimasak kurang matang tidak cukup untuk membunuh bakteri yang ada di makanan dan air tersebut.
Penyimpanan makanan yang tidak higienis, turut menjadi faktor penularan demam tifoid.
Tidak semua makanan disarankan disimpan di suhu kamar, misalnya seperti daging. Jika dibiarkan terlalu lama di suhu kamar, bakteri bisa berkembang biak dengan cepat.
Selain itu, mencampur bahan makanan daging dan sayur di dalam lemari pendingin juga bisa meningkatkan penularan bakteri.
Ia menambahkan, selain menjaga sanitasi dan higienitas pribadi, dan menghindari kontak dengan penderita, seseorang bisa melakukan vaksinasi tifoid sebagai langkah optimal untuk mencegah demam tifoid dan agar bisa tetap #SantapAman menikmati makanan favorit.
“Vaksinasi dapat dilakukan mulai usia dua tahun ke atas dan untuk mendapatkan perlindungan maksimal, seseorang direkomendasikan mendapat vaksinasi tifoid setiap tiga tahun sekali,” ujar dr. Suzy.
Kampanye #SantapAman dilakukan melalui edukasi mengenai pentingnya perlindungan diri terhadap penyakit tifoid di media dan media sosial @KenapaHarusVaksin.
Vaksinasi tifoid dapat dilakukan di semua fasilitas kesehatan. Konsultasikan kepada dokter Anda untuk mendapatkan vaksinasi tifoid.