Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengenal Penyakit Demam Tifoid dan Cara Pencegahannya

Prevalensi demam tifoid atau tipes di Indonesia yang cukup tinggi menyebabkan penyakit tersebut masih tergolong penyakit endemik di Indonesia. 

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mengenal Penyakit Demam Tifoid dan Cara Pencegahannya
Remo News
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prevalensi demam tifoid atau tipes di Indonesia yang cukup tinggi menyebabkan penyakit tersebut masih tergolong penyakit endemik di Indonesia. 

Bahkan, sering dianggap penyakit yang disebabkan oleh kelelahan karena aktivitas padat, faktanya demam tifoid disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri Salmonella Typhi.

Kecenderungan demam tifoid ini pernah dipaparkan Sanofi Pasteur Indonesia pada 11 November 2021 lalu, dalam rangka menyambut peringatan Hari Kesehatan Nasional melalui kampanye #SantapAman.

Program yang dihadiri oleh dokter spesialis penyakit dalam, dr. Suzy Maria, Sp.PD-KAI serta chef dan pecinta kuliner William Gozali yang akrab disapa Willgoz ini, bertujuan untuk mensosialisasikan bahwa seseorang bisa menderita penyakit yang ditularkan melalui makanan seperti penyakit tifoid, sekaligus bagaimana cara pencegahannya.

Dr. Suzy Maria menjelaskan, ada banyak cara mengapa seseorang bisa tertular bakteri bakteri Salmonella Typhi. 

Baca juga: Mahasiswi di Aceh Lumpuh Usai Divaksin Memiliki Riwayat Sakit Tipes, Lambung Akut dan Sinusitis

Pertama, melalui risiko dari orang yang menyiapkan makanan. 

Berita Rekomendasi

"Seorang koki atau chef bisa menularkan penyakit demam tifoid melalui makanan yang disiapkan jika ia tidak bisa menjaga kebersihan tangannya terutama setelah menyentuh toilet atau permukaan benda lainnya yang telah terkontaminasi oleh feses orang pengidap demam tifoid," kata dr. Suzy dalam keterangan, Senin (6/12/2021).

Baca juga: Bocah di Aceh Berjuang Lawan Tipes Akut, Badan Tersisa Kulit & Tulang, Berharap Bantuan Dermawan

Tak hanya itu, pengolahan makanan yang salah seperti menggunakan pisau yang sama untuk memotong sayur dan daging serta mencuci bahan makanan dengan menggunakan air yang terkontaminasi bakteri Salmonella Typhi juga bisa meningkatkan risiko seseorang tertular penyakit demam tifoid. 

Baca juga: Jajan Online Meningkat Saat Pandemi, Waspadai Penyakit Tifoid yang Menular Lewat Makanan

Lalu, penularan bisa terjadi saat kontak langsung dengan pembawa bakteri Salmonella Typhi

Seseorang yang menderita demam tifoid atau yang tidak menderita demam tifoid bisa saja memiliki bakteri Salmonella Typhi di tangannya tanpa ia ketahui. 

Hal tersebut bisa disebabkan karena menyentuh benda-benda yang telah terkontaminasi bakteri tersebut hingga tidak mencuci tangan dengan bersih setelah dari toilet.

Baca juga: Apa Itu Demam Tifoid? Ini Penyebab, Gejala dan Pengobatannya


"Penularan demam tifoid bisa terjadi ketika kita melakukan kontak langsung dengan orang tersebut. Misalnya saja ketika berjabat tangan dengan mereka, bakteri jelas bisa berpindah ke tangan kita, dan jika kita tidak mencuci tangan terlebih dahulu sebelum makan, bakteri Salmonella Typhi bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh," paparnya.

Menurut dr. Suzy, penularan penyakit juga dapat terjadi saat berbagi makanan atau jika orang tersebut menyentuh makanan yang akan dimakan bersama tanpa membersihkan tangannya terlebih dulu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas