Pandemi Covid-19 Sebabkan Lonjakan Kematian Penderita Malaria
WHO menemukan bahwa Covid-19 telah mengacaukan kemajuan dalam melawan penyakit yang dibawa oleh nyamuk ini.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
Laporan WHO menunjukkan bahwa 24 negara telah mencatat peningkatan kasus kematian akibat malaria sejak 2015, ini merupakan tahun dasar untuk strategi malaria global yang dilakukan lembaga tersebut.
Di 11 negara dengan beban malaria tertinggi di seluruh dunia, kasus pun membengkak dari 150 juta pada 2015 menjadi 163 juta pada 2020.
Sementara kematian meningkat dari 39.000 menjadi 444.600 pada periode yang sama.
"Saya pikir kita berada di ambang potensi krisis malaria. Tidak hanya kita semakin dekat dengan eliminasi atau pemberantasan secara global, namun masalahnya menjadi lebih buruk di sejumlah besar negara di Afrika," kata Kepala Program Malaria Global WHO, Dr Pedro Alonso.
Kendati demikian, ada pula sejumlah negara yang telah membuat kemajuan.
Pada periode 2000 hingga 2020, 23 negara berhasil melewati tiga tahun berturut-turut tanpa penularan lokal, dan sejauh ini pada tahun 2021, Cina dan El Salvador disertifikasi bebas malaria.
Langkah positif lainnya adalah terkait pengembangan vaksin pertama malaria.
Pekan lalu, aliansi vaksin global, GAVI mengatakan telah menyetujui dana untuk meluncurkan vaksin kategori anak-anak di sub-Sahara Afrika dengan nilai mencapai hampir 156 juta dolar Amerika Serikat (AS) .
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.