Jamin Layanan Kesehatan Tanpa Batas Usia, Remaja Ini Manfaatkan JKN-KIS Untuk Berobat Mata
Abdul Azis (13) telah merasakan manfaat dari menggunakan JKN-KIS sebagai jaminan pelayanan kesehatannya saat berobat mata.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Meskipun orang yang berusia lanjut kerap dianggap lebih mudah terserang penyakit, namun tak dipungkiri bahwa penyakit tidak hanya menyerang mereka yang sudah tua saja tetapi juga mereka yang masih berusia muda.
Maka dari itu, menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) merupakan suatu hal penting karena program pemerintah ini dapat menjamin layanan kesehatan masyarakat tanpa mengenal batas usia.
Abdul Azis (13) misalnya, remaja yang merupakan salah satu peserta program JKN-KIS ini mengaku telah merasakan manfaat dari menggunakan JKN-KIS sebagai jaminan pelayanan kesehatannya saat berobat mata.
“Saya menggunakan JKN-KIS untuk berobat mata. Awalnya saya bersama orang tua memeriksakan mata saya ke Puskesmas Kecamatan karena beberapa kali merasakan masalah pada penglihatan yang kurang nyaman. Namun dari Puskesmas menyatakan tidak ada poli mata yang dapat membantu pengobatan ini sehingga akhirnya saya dirujuk untuk berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Dari RSUD kemudian dikatakan bahwa saya sepertinya memiliki gejala amblyopia dan untuk pengobatannya perlu dirujuk kembali ke Rumah Sakit lain,” tukas Aziz.
Amblyopia atau secara awam dikenal dengan nama mata malas adalah salah satu kondisi gangguan penglihatan pada mata karena ada bagian dari mata dan otak yang tidak terhubung dengan baik sehingga terjadi penurunan daya penglihatan pada salah satu mata.
Orangtua Aziz sendiri menyampaikan bahwa proses rujukan berjenjang yang dialami oleh anaknya saat itu tidak begitu menyulitkan.
“Alhamdulillah tidak ada masalah, kami ikuti saja prosedurnya dari mulai berobat ke Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, lalu dirujuk ke RSUD Kembangan dan kemudian terakhir berobat ke RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Baik di Puskesmas, RSUD dan RSUPN juga petugasnya ramah dan cepat tanggap. Dokternya menjelaskan kepada kami perihal kondisi anak kami dan apa usaha apa yang bisa dilakukan oleh pihak RS untuk membantu pengobatannya,” ungkap Siti, Ibu dari Aziz.
Aziz dan Siti mengaku pelayanan yang diterimanya juga sangat baik. Meskipun di rumah sakit saat itu antreannya cukup banyak namun menurutnya hal tersebut wajar karena ada banyak orang yang memerlukan pengobatan.
Orang tua Aziz juga merasa lebih tenang dengan menggunakan JKN-KIS karena tidak perlu pusing memikirkan biaya yang harus dikeluarkan.
Sebagai peserta JKN-KIS yang merasakan manfaatnya, Siti berharap program ini bisa terus berjalan secara berkelanjutan karena banyak sekali memiliki manfaat bagi masyarakat utamanya dalam hal proses pengobatan.
“Saya bersyukur ada JKN-KIS begitu juga orang tua saya. Kami jadi tidak perlu memikirkan biaya pengobatan dan saya tidak khawatir menjadi beban bagi kedua orang tua saya selama menjalani pengobatan. Sekarang saya jauh lebih terbantu setelah mengalami pengobatan, jauh lebih bisa fokus ketika belajar. Bersyukur sekali dengan JKN-KIS saya masih diberikan kesempatan sehat dan bisa belajar dengan baik,” tutup Aziz.