Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Apa Itu Kanker Tiroid Papiler? Ini Penjelasan, Gejala, dan Karateristiknya

Kanker tiroid papiler atau yang disebut karsinoma tiroid papiler adalah jenis kanker tiroid yang paling umum.

Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Apa Itu Kanker Tiroid Papiler? Ini Penjelasan, Gejala, dan Karateristiknya
AsiaOne.com, newhealthadvisor.com
Ilustrasi tenggorokan sakit. Berikut penjelasan kanker tiroid papiler, karateristik, dan gejalanya. 

TRIBUNNEWS.COM - Kanker tiroid papiler atau yang disebut karsinoma tiroid papiler adalah jenis kanker tiroid yang paling umum.

Dilansir WebMD, pada umumnya, kanker tiroid papiler tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Jenis kanker tiroid papiler sangat sulit dideteksi, karena sangat mirip dengan sel tiroid normal.

Kanker ini tumbuh secara perlahan pada sel-sel folikel di salah satu atau kedua lobus kelenjar tiroid sekaligus.

Baca juga: 6 Manfaat Kunyit Sebagai Obat Alami, dari Turunkan Risiko Penyakit Jantung hingga Cegah Kanker

Baca juga: Mengenal Kanker Angiosarcoma, Berikut Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Pengobatannya

Ilustrasi kanker
Ilustrasi kanker (Bet_Noire)

Lalu, apa saja gelajanya?

1. Sulit menelan

2. Sakit tenggorokan atau suara serak yang tidak kunjung hilang

BERITA REKOMENDASI

3. Pembengkakan kelenjar getah bening

4. Kesulitan bernafas terutama saat berbaring

5. Nyeri dileher

Karakteristik Kanker Tiroid Papiler

Berikut karateristik kanker tiroid papiler yang dikutip dari endocrineweb.com:


1. Sering terjadi pada usia 30 hingga 50 tahun

2. Secara umum, kanker tiroid papiler lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria dengan rasio 3:1

3. Kanker ini menyumbang 85% dari kanker tiroid karena paparan radiasi

4. Lebih dari 50% kasus, menyebar ke kelenjar getah bening leher

5. Penyebaran jauh (ke paru-paru, hati atau tulang) jarang terjadi

6. Tingkat kesembuhan keseluruhan sangat tinggi (mendekati 100% untuk lesi kecil pada pasien muda)

Tes Deteksi Kanker

Dengan demikian, ada beberapa tes berbeda untuk melihat apakah nodul/ benjolan merupakan kanker, yaitu:

1. Pemeriksaan fisik

Dokter akan merasakan pertumbuhan yang tidak biasa di leher dan menanyakan gejala apa pun yang mungkin dimiliki.

2. Tes darah

Anda mungkin mendapatkan kadar hormon tiroid saat diperiksa.

Hal ini memberi lebih banyak informasi tentang cara kerja tiroid.

3. USG

Tes ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar di dalam tubuh dan dipelajari lebih lanjut tentang nodul yang Anda miliki.

Dokter akan mencari tahu tentang bentuk, ukuran, dan lain sebagainya.

Hal tersebut, akan memberikan petunjuk yang penting untuk memutuskan seberapa besar masalah mereka.

4. Biopsi

Melalui tes ini, dokter akan menggunakan jarum yang sangat halus untuk mengambil sampel nodul untuk menguji kanker.

Biasanya, yang paling sering dirasakan adalah cubitan kecil.

Nodul dengan penumpukan kalsium, banyak pembuluh darah, atau tanpa batas yang jelas meningkatkan tanda bahaya.

Begitu juga kelenjar getah bening di dekatnya yang tampak tidak biasa, organ berbentuk kacang yang membantu melawan infeksi.

Bagaimana Perawatannya?

Jika kankernya sangat kecil, dokter akan menyarankan untuk mengawasinya dengan ultrasound biasa.

Ketika memang membutuhkan perawatan, kemungkinan akan dilakukan hal-hal sebagai berikut:

- Pembedahan

Dalam kebanyakan kasus, dokter akan mengangkat seluruh tiroid, bersama dengan kelenjar getah bening yang terlihat bermasalah.

Bahkan dalam kasus ini, banyak dokter berpikir lebih baik untuk mengeluarkannya sepenuhnya.

Perawatan ini lebih baik dan menurunkan kemungkinan kanker kembali.

- Ablasi yodium radioaktif (RAI)

Setelah operasi, tiroid akan diuji.

Hasilnya akan membantu dokter memutuskan apakah Anda mungkin memerlukan ablasi RAI untuk mencegah kanker kembali.

Hal ini biasanya merupakan perawatan satu kali di mana Anda minum pil dengan yodium radioaktif.

Sel-sel tiroid yang tersisa mengambil yodium, yang kemudian membunuh mereka.

Biasanya tidak memiliki efek samping, karena hanya sel tiroid yang menyerapnya.

(Tribunnews.com/Devi Rahma)

Artikel Lain Terkait Kanker Tiroid Papiler

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas