Penyakit Tiroid Jangan Disepelekan, Kenali Gejalanya dan Diagnosis Lebih Dini!
Pada hipertiroid, bila tidak segera ditangani, pasien dapat mengalami percepatan metabolisme tubuh, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tahukah Anda bahwa tubuh kita memiliki kelenjar tiroid? Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan bawah leher dan memiliki fungsi penting bagi tubuh, salah satunya untuk mengatur sistem imunitas.
Pada situasi pandemi saat ini, menjaga daya tahan tubuh tentu adalah prioritas agar terhindar dari penyakit. Untuk itu, memastikan kondisi tiroid anda tetap prima tidak boleh diabaikan.
Mengetahui fungsinya begitu beragam dan vital, Anda juga perlu mengenal beberapa masalah akibat gangguan yang terjadi pada kelenjar tiroid. Contoh gangguan tiroid yang dapat terjadi adalah hipertiroid, kondisi saat kelenjar melepas hormon tiroid secara berlebihan dan hipotiroid, di mana tiroid tidak mampu melepas hormon tiroid secara cukup.
Pada hipertiroid, bila tidak segera ditangani, pasien dapat mengalami percepatan metabolisme tubuh, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, dan peningkatan detak jantung atau detak jantung tidak teratur.
Sedangkan hipotiroid dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan seperti obesitas, infertilitas, nyeri sendi, dan penyakit jantung. Pada anak-anak, hipotiroid dapat menghambat pertumbuhan dan menunda perkembangan seksual.
Apa saja gejala gangguan tiroid?
Kabar buruknya, gangguan tiroid mempunyai gejala bervariasi sesuai faktor penyebabnya, bahkan tumpang tindih dengan gejala penyakit lain. Misalnya pada hipotiroid dan hipertiroid, dua jenis penyakit ini dapat mempengaruhi sistem atau bagian tubuh yang sama, tetapi dengan cara yang berbeda sehingga menimbulkan gejala yang berlawanan.
Umumnya penyakit tiroid akan memiliki beberapa gejala yakni perubahan berat badan, sensitif terhadap suhu, mudah lelah, mengalami gangguan tidur, masalah pencernaan, pembengkakan di leher, dan pada wanita akan mengalami masalah kesuburan serta ketidakteraturan menstruasi.
Penyebab dan faktor risiko penyakit tiroid
Beberapa kondisi akibat penyakit tiroid dapat disebabkan lantaran kekurangan yodium, terjadi peradangan pada kelenjar tiroid (tiroiditis), pasca melahirkan, faktor genetik, gangguan kelenjar pituitari, dan autoimun.
Lebih jauh lagi, terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit tiroid, seperti usia 60 tahun ke atas, memiliki riwayat penyakit tiroid, jenis kelamin wanita, punya riwayat penyakit kronis seperti diabetes dan autoimun, merokok, stres berlebihan, serta pernah menjalani operasi tiroid atau pembedahan pada area leher.
Yuk, periksa tiroid sedini mungkin!
Penyakit tiroid akan menjadi serius jika tidak segera memperoleh perawatan dan pengobatan dengan tepat. Untuk itu, Anda perlu meningkatkan kesadaran akan gejala penyakti tiroid. Lebih baik lagi, segera lakukan pemeriksaan untuk mendiagnosis gangguan tiroid lebih dini.
Kabar baik! Selama Januari 2022, Anda bisa memanfaatkan keringanan biaya sebesar 20% untuk pemeriksaan ProHealthy Tiroid di seluruh cabang Laboratorium Klinik Prodia.
Panel pemeriksaan ini mempunyai fungsi untuk mengetahui kondisi kesehatan tiroid Anda, mendeteksi gangguan pada fungsi tiroid, dan penunjang diagnosis pada penyakit autoimun tiroid. Informasi lebih lanjut, kunjungi www.prodia.co.id atau hubungi Kontak Prodia 1500 830.