Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Begini Peluang Kerja Sama Bisnis Indonesia dan China di Bidang Kesehatan

Indonesia memang memiliki peluang besar untuk memperkuat kerja sama dalam berbagai bidang dengan China, termasuk di industri kesehatan.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Daryono
zoom-in Begini Peluang Kerja Sama Bisnis Indonesia dan China di Bidang Kesehatan
Ilustrasi 

"Jadi ini sepenuhnya otomatis, saya pikir ini adalah masa depan, jadi China sudah memilikinya," tegas Liky.

Baca juga: Mobilitas Kembali Dibatasi, JEC Dekatkan Masyarakat Bali dengan Layanan Kesehatan Mata Terdepan

Namun untuk mencapai 'cita-cita' itu, Indonesia tentu perlu mengadopsi teknologi yang mumpuni seperti machine learning hingga AI.

"Kita harus memiliki data yang besar, kita perlu menggunakan machine learning, saya sendiri seorang programmer selama 25 tahun terakhir, jadi kami menggunakan AI sejak lama, jadi kami memiliki pemahaman tentang kekuatan AI," papar Liky.




Liky pun mengakui bahwa untuk teknologi AI, Indonesia memang masih harus banyak belajar.

Namun untuk memproduksi produk olahraga, Indonesia tentu mampu melakukannya.

Termasuk memproduksi produk olahraga bernilai rendah seperti dumbbell, skipping ropes hingga yoga mats

"Lalu apa manfaatnya tren ini untuk Indonesia? Menurut saya, untuk membuat produk alat olahraga sederhana seperti dumbbell, skipping rope, yoga mat, Indonesia bisa melakukannya," kata Liky.

BERITA TERKAIT

Ia kembali menekankan bahwa meskipun belum siap sepenuhnya mengadopsi IoT, namun untuk memproduksi produk bernilai rendah di dalam negeri, tentu bisa diwujudkan.

Karena di China, memproduksi alat olahraga bernilai rendah ini bisa terbentur kendala biaya.

Karena yang akan dihadapi adalah biaya tenaga kerja yang jauh lebih mahal jika dibandingkan tenaga kerja yang ada di dalam negeri.

"Mungkin untuk IoT, Indonesia belum ada. Namun produk China yang bernilai rendah semakin sedikit, ini bisa diproduksi di dalam negeri karena biaya tenaga kerja di China sangat mahal, biaya tenaga kerja di China setidaknya 2 kali lebih besar dari biaya tenaga kerja Indonesia," jelas Liky.

Baca juga: Berobat di Indonesia, Rekam Mediknya Diakui Global Melalui Startup Kesehatan Ini

Sehingga ia menilai solusi yang tepat bagi kedua negara untuk kerja sama bidang kesehatan ini adalah Indonesia yang memproduksi alat olahraga tersebut di dalam negeri, kemudian mengekspor produknya ke China.

"Jadi untuk produk bernilai rendah tapi kandungan tenaga kerja yang tinggi, mungkin lebih menguntungkan jika diproduksi di Indonesia, setelah itu diekspor ke China," pungkas Liky.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas