Anak Suka Memukul dan Marah, Berikut Penyebab dan Cara Penanganannya
Ahli Tumbuh Kembang Anak dan Pediatri Sosial dr Kusnandi Rusmil mengungkap penyebab an cara menangani anak yang suka memukul dan marah.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Orang tua harus memiliki kesabarab saat mengasuh buah hatinya.
Terlebih anak masih belum mengerti dan pandai mengendalikan emosi.
Terkadang, saat marah dan kesal anak sering memperlihatkan emosinya dengan marah.
Sesekali ada juga mencoba memukul atau memecahkan barang.
Menurut Ahli Tumbuh Kembang Anak dan Pediatri Sosial Prof DR dr Kusnandi Rusmil Sp A (K) MM sikap anak yang seperti ini bisa disebabkan beberapa hal.
Pertama, anak mungkin kecewa atau punya pemicu hingga membuatnya marah.
Karena itu, dr Kusnandi menyarankan kepada orang tua untuk bermain bersama anak.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Pengaruhi Kondisi Emosi dan Mental Anak, Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?
"Dia mungkin kecewa, kita jelaskan pelan-pelan supaya enggak begitu. Di sisi lain, kadang anak suka mencontoh, tetangga, saudara, dan siapa pun yang ada didekatnya," ungkapnya dalam webinar virtual yang diadakan IDAI, Jumat (4/3/2022).
Kedua, orang tua dianjurkan mencari tahu apa yang menyebabkan anak seperti itu.
Lalu siapa yang mungkin saja telah dicontohkan anak.
Sehingga, orang tua tahu bagaimana mengambil sikap untuk menanganinya.
Baca juga: Obesitas Pada Anak Berisiko Picu Komplikasi dari Ujung Kepala hingga Kaki, Salah Satunya Depresi
Ketiga, orang tua jangan pernah lelah dan bisa memberikan pemahaman yang benar kepada anak.
Karena tidak semua keinginan anak bisa dipenuhi.
"Kadang ada keinginan membahayakan diri sendiri. Kita harus bilang, kalau melakukan ini apa dampak yang akan diterima. Misal makan yang tidak bersih bisa menyebabkan mencret dan sebagainya," kata dr Kusnandi.
Sebagai orang tua tentu harus memiliki kesabaran dalam menangani masalah dan mendidik anak.
Dr Kusnandi melarang membalas pukulan anak dengan kekerasan.
"Jangan dibalas dengan mukul. Ajak main dan bercanda. Emosional anak yang meledak bisa dialihkan dengan memberikan pengertian," katanya.