Waspada Penyakit Fisura Anus, Kenali Gejala, Penyebab, dan Faktor yang Bisa Tingkatkan Risiko
Bahaya Fisura Anus bagi kesehatan organ sekresi. Kenali gejala, penyebab, dan faktor yang dapat tingkatkan risiko ini, serta langkah pencegahan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Fisura anus adalah robekan kecil pada jaringan tipis dan lembab (mukosa) yang melapisi anus.
Fisura anus biasanya disebabkan oleh trauma pada lapisan dalam anus akibat buang air besar atau peregangan saluran anus lainnya.
Penyakit ini bisa disebabkan oleh buang air besar yang keras dan kering atau buang air besar yang sering dan longgar, menurut American Society of Colon and Rectal Surgeons.
Seseorang dengan otot sfingter anus yang kencang lebih mungkin mengalami fisura anus.
Penyebab fisura yang kurang umum termasuk penyakit radang usus, infeksi dubur, trauma atau tumor.
Menurut Mayoclinic, penyakit ini biasanya menyebabkan rasa sakit dan pendarahan saat buang air besar.
Fisura anus sangat umum terjadi pada bayi muda, namun juga dapat menyerang orang-orang dari segala usia.
Sebagian besar fisura anus membaik dengan perawatan sederhana, seperti peningkatan asupan serat atau mandi sitz.
Beberapa orang dengan fisura anus mungkin memerlukan pengobatan atau mungkin pembedahan.
Lalu, apa saja gejala penyakit Fisura Anus?
Baca juga: Apa Itu Fisura Anus? Ini Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Gejala
- Nyeri, terkadang parah, saat buang air besar
- Nyeri setelah buang air besar yang bisa bertahan hingga beberapa jam
- Darah merah cerah pada tinja atau kertas toilet setelah buang air besar
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.