Kenali Gejala dan Penanganan Trigeminal Neuralgia, Nyeri Wajah Sebelah
Penanganan, pengobatan trigeminal neuralgia ditentukan hasil wawancara saat pasien menceritakan gejala yang dirasakan saat berkonsultasi dengan dokter
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada banyak metode penanganan serangan trigeminal neuralgia atau nyeri wajah di satu sisi, misalnya penggunaan obat-obatan.
“Pilihannya adalah obat antinyeri atau obat antikejang, yang harus berdasarkan resep dokter,” jelas dr. Heri Aminuddin, SpBS dalam kegiatan virtual RSU Bunda, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Penanganan atau pengobatan trigeminal neuralgia ditentukan dengan hasil wawancara saat pasien menceritakan gejala yang dirasakan saat berkonsultasi dengan dokter.
Apalagi bila nyeri terutama muncul pada saat penderitanya hanya melakukan aktivitas harian, misalnya mencukur, membasuh wajah, menyikat gigi, makan, tertawa dan lainnya.
Padahal aktivitas harian tersebut seharusnya tidak menimbulkan nyeri pada wajah.
Baca juga: Tak Ingin Wajah Terlihat Kusut? Ini Trik Tetap Cantik, Kulit Kencang Saat Ramadan
Jika nyerinya terjadi hanya pada salah satu sisi wajah, maka hal itu sangat mungkin akibat trigeminal neuralgia. Selain dari hasil anamnesis, untuk lebih memastikan
dokter akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang seperti MRI.
Kondisi nyeri luar biasa ini membutuhkan tindakan tertentu untuk mengatasinya. Karena serangan nyeri akibat trigeminal neuralgia terasa seperti tersayat benda tajam, tertusuk, terbakar bahkan seperti kesetrum listrik dapat membuat penderitanya tak mampu beraktivitas seperti biasa yang lama kelamaan kualitas hidup juga menurun.
“Teknologi atau metode PBC (Percutaneous Balloon Compression) bisa menjadi salah satu solusi pilihan untuk atasi nyeri wajah sebelah akibat trigeminal neuralgia,” jelas spesialis bedah saraf yang berpraktik di Brain and Spine Center RSU Bunda Jakarta ini lebih lanjut.
Metode PBC dapat dilakukan pada penderita dengan karakteristik tertentu, seperti: Gagal obat atau obat tidak dapat mengatasi nyeri, lanjut usia, takut akan operasi, memiliki faktor komorbid tertentu, pasca tindakan operasi, maupun nyeri terasa pada area wajah bagian tengah dan bawah.
“PBC, seperti namanya balon berarti menggunakan balon yang akan dimasukkan via guide wire ke dalam dasar tengkorak dekat dengan saraf trigeminal. Bila sudah mencapai titik ini, balon dikembangkan agar menekan saraf trigeminal," kata dia.
Tentu selama prosedur ini dilakukan, dipandu dengan menggunakan C-arm agar tepat sasaran. Kemudian balon dikembangkan selama 1 hingga 1,5 menit. Setelah itu dikempiskan dan dikeluarkan lagi.
Metode ini jauh lebih nyaman untuk pasien karena termasuk ke dalam minimally invasive atau tanpa bedah terbuka.
“Dulu untuk penanganan trigeminal neuralgia dilakukan tindakan bedah MVD (Microvascular Decompression). Namun kini di beberapa negara, MVD sudah banyak ditinggalkan dan menjadikan PBC ini sebagai solusinya karena minimally invasive," jelas Dokter Heri.