Pakar: Tiga Kasus Kematian Anak yang Diduga karena Hepatitis Akut Perlu Pembuktian Laboratorium
perlu ada pembuktian laboratorium terperinci terkait tiga kasus kematian anak di Jakarta yang diduga karena Hepatitis akut.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sekaligus mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, perlu ada pembuktian laboratorium terperinci terkait tiga kasus kematian anak di Jakarta yang diduga karena Hepatitis akut.
"Jadi akan baik kalau ada penjelasan lebih rinci tentang perbedaan fatalitas ini, 1 meninggal dari 170 kasus di dunia dan semua 3 meninggal dari 3 kasus kita," kata dia dalam keterangannya, Rabu (4/5/2022).
Sehari sebelum lebaran Kementerian Kesehatan mengumukan masyarakat agar waspada setelah 3 pasien anak dengan Hepatitis Akut meninggal dunia di Jakarta. Ini tentu dihubungkan dengan kejadian Hepatitis Akut Berat di berbagai negara, sebagaimana diumumkan oleh WHO.
Baca juga: Belum Diketahui Pemicunya, IDI dan IDAI Imbau Merebaknya Kasus Penyakit Hepatitis Akut Misterius
Karena ini pengumuman pertama maka tentu diharapkan ada penjelasan selanjutnya di hari-hari mendatang, setidaknya tentang tiga hal.
Pertama, ia menuturkan, dalam rilis Kementerian Kesehatan belum disebutkan bagaimana hasil laboratorium Hepatitis A,B,C dan E pada ketiga kasus ini.
Data dunia pun menyebutkan bahwa pada kejadian Hepatitis yang banyak dibahas ini maka hasil Lab Hepatitis A sampai E nya negatif.
Baca juga: Sudah Sampai Indonesia, Kenali Ini Gejala dan Cara Mencegah Hepatitis Akut Misterius pada Anak
Selain itu juga tidak ada hasil Adenovirus 41 yang kini banyak diduga sebagai penyebab Hepatitis di lintas benua ini.
"Kita tentu amat berduka karena ketiga kasus di Jakarta ini semuanya wafat. Kalau data dunia, dari lebih dari 170 kasus maka yang meninggal adalah satu anak," imbuh direktur pasca sarjana RS Yarsi ini.
Ia mengatakan, dengan adanya penjelasan tentang hasil Laboratorium Hepatitis A-E dan juga Adenovirus di Indonesia maka baiknya juga disampaikan ke publik tentang ada hasil pemeriksaan virus-virus lainnya.
WHO merekomendasikan pemeriksaan darah, serum, urine, faeses, sampel saluran napas dan bila mungkin biopsi hati.
"Semuanya untuk pemeriksaan karakteristik virus secara mendalam, termasuk sequencing," pesannya.