Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Apa Itu Sindrom Jaundice? 114 Orang di Jatim Suspect Jaundice atau Penyakit Kuning

Ditemukan 114 kasus suspect jaundice di Jawa Timur, ini penjelasan mengenai apa itu Sindrom Jaundice atau yang dikenal sebagai Penyakit Kuning.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Sri Juliati
zoom-in Apa Itu Sindrom Jaundice? 114 Orang di Jatim Suspect Jaundice atau Penyakit Kuning
via Metro UK
ILUSTRASI - Ini penjelasan mengenai apa itu Sindrom Jaundice atau yang dikenal sebagai Penyakit Kuning. 

2. Penyakit batu empedu;

3. Konsumsi alkohol berlebihan;

4. Kanker kandung empedu atau pankreas;

5. Sirosis (penyakit yang menyebabkan jaringan parut menggantikan jaringan sehat di hati);

6. Hepatitis atau infeksi hati lainnya;

7. Anemia hemolitik.

Pencegahan

BERITA TERKAIT

Diketahui, penyakit kuning berhubungan dengan fungsi hati.

Orang-orang dapat membantu merawat hati mereka dengan beberapa perubahan gaya hidup, seperti berikut:

1. Makan makanan seimbang;

2. Berolahraga secara teratur;

3. Membatasi konsumsi alkohol;

4. Menghindari racun dari bahan kimia dan sumber lain, baik yang dihirup maupun disentuh;

5. Mengonsumsi obat dengan hati-hati;

6. Menghindari obat-obatan herbal tanpa berkonsultasi dengan profesional kesehatan terlebih dahulu;

7. Menghindari merokok, alkohol, dan obat-obatan intravena;

8. Tidak mengonsumsi obat dengan dosis yang berlebihan;

9. Mendapatkan vaksinasi yang direkomendasikan sebelum bepergian.

Sebagai informasi tambahan, tindakan atau perawatan yang dilakukan pada penderita penyakit kuning akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Penyakit kuning dapat menyebabkan gatal, atau pruritis.

Seseorang dapat mandi air hangat yang mengandung oatmeal dan minum antihistamin untuk pruritis ringan.

Dokter mungkin juga akan meresepkan obat untuk mereka yang mengalami pruritis sedang hingga berat, seperti cholestyramine atau colestipol.

Karena penyakit kuning terkadang mengindikasikan kerusakan hati, transplantasi hati mungkin diperlukan dalam beberapa kasus, tergantung pada tingkat keparahan penderita.

(Tribunnews.com/Latifah)(Kompas.com/Ghinan Salman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas