Kasus Hepatitis Akut pada Anak Melonjak, Para Ilmuwan Sibuk Pelajari Gejala dan Penyebabnya
- Di seluruh dunia, jumlah kasus hepatitis akut misterius yang diselidiki diantara kelompok anak-anak telah mencapai angka 450.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Di seluruh dunia, jumlah kasus hepatitis akut misterius yang diselidiki diantara kelompok anak-anak telah mencapai angka 450.
Hal ini disampaikan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa pada pekan lalu.
Angka tersebut lebih dari dua kali lipat jumlah yang dilaporkan organisasi itu pada dua pekan lalu, dan secara signifikan lebih tinggi dari hitungan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 348 kasus.
Baca juga: Studi di India Temukan Hepatitis Akut pada Anak yang Pernah Terkena Covid-19
Baca juga: Hepatitis Akut Misterius Kemungkinan Bagian dari Long Covid-19, Ini Kata Pakar Epidemiologi Soal Itu
Dikutip dari laman NBC News, Senin (16/5/2022), kasus peradangan hati ini telah dilaporkan pada lebih dari 25 negara, meskipun mayoritas kasus berasal dari Inggris yakni sekitar 160 dan Amerika Serikat (AS) sekitar 110.
Sebagian besar anak-anak yang mengalami penyakit itu berusia di bawah 5 tahun.
Dari pasien AS, lebih dari 90 persen telah dirawat di rumah sakit dan 14 persen diantaranya telah menjalani transplantasi hati.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pun kini sedang menyelidiki 5 kematian anak yang mungkin terkait.
Terkait kemunculan penyakit hepatitis akut ini, pakar penyakit tidak yakin dengan apa yang ada di balik kasus ini, meskipun beberapa hipotesis mulai bermunculan.
Teori utamanya adalah adenovirus, yang sering menyebabkan gejala seperti pilek atau flu hingga masalah perut.
CDC AS kemudian mengatakan pada Rabu lalu bahwa lebih dari setengah kasus di AS telah dites positif adenovirus.
Begitu pula sekitar 72 persen kasus di Inggris dan 60 persen di seluruh Eropa.
Kendati demikian, adenovirus biasanya jarang berdampak parah pada organ hati.
"Sampel jaringan dan hati yang baru-baru ini diambil di Inggris tidak menunjukkan ciri khas yang mungkin terkait dengan peradangan hati karena adenovirus, namun kami sedang menunggu pemeriksaan biopsi lebih lanjut," kata Ilmuwan senior WHO, Dr. Phillipa Easterbrook pada Selasa lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.