Juru Bicara Kemenkes Sebut Belum Ada Laporan Monkeypox di Indonesia, Masyarakat Harus Tetap Waspada
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril mengatakan belum ada laporan kasus cacar monyet (monkeypox) di Indonesia.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
![Juru Bicara Kemenkes Sebut Belum Ada Laporan Monkeypox di Indonesia, Masyarakat Harus Tetap Waspada](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/penderita-cacar-monyet.jpg)
Pada fase erupsi atau fase paling infeksius terjadinya ruam atau lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Baca juga: Monkeypox Bukan Virus Baru dan Kecil Kemungkinan Jadi Pandemi
Secara bertahap mulai dari bintik merah seperti cacar makulopapula, lepuh berisi cairan bening (blister), lepuh berisi nanah (pustule), kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.
''Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok,'' ucap dr. Syahril.
Upaya pencegahan untuk masyarakat, jika mengalami gejala demam dan ruam harap memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Masyarakat diimbau mematuhi protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.
WHO menetapkan cacar monyet saat ini menjadi penyakit yang memerlukan perhatian masyarakat global.
Karena sebagian besar kasus dilaporkan dari pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke negara-negara endemis.
''Sebagian kasus berhubungan dengan adanya keikutsertaan pada pertemuan besar yang dapat meningkatkan risiko kontak baik melalui lesi, cairan tubuh, droplet, dan benda yang terkontaminasi,'' tutur dr. Syahril.