Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Pakar UEA: Vaksin Cacar Tawarkan 85 Persen Perlindungan terhadap Virus Monkeypox

penduduk yang telah menerima vaksin cacar akan mendapatkan perlindungan mencapai sekitar 85 persen terhadap virus cacar monyet

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
zoom-in Pakar UEA: Vaksin Cacar Tawarkan 85 Persen Perlindungan terhadap Virus Monkeypox
rte.ie
ilustrasi: Ahli Patologi Klinis Khusus di Rumah Sakit Burjeel di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Dr. Gunjan Mahajan mengklaim bahwa penduduk yang telah menerima vaksin cacar akan mendapatkan perlindungan mencapai sekitar 85 persen terhadap virus cacar monyet 

Saat ditanya tentang potensi virus tersebut untuk berubah menjadi pandemi, ia menilai bahwa hal itu sangat tidak mungkin, terutama jika dibandingkan dengan virus corona (Covid-19).

"Tujuan penanganan kasus Monkeypox adalah untuk meningkatkan kesadaran, menginformasikan kesiapsiagaan, dan memberikan panduan untuk pengambilan tindakan segera seperti pelacakan kontak (tracing), pengobatan dan pencegahan," tegas Dr. Mahajan.

Sementara itu, Dr. Uzu menjelaskan bahwa menurut WHO, wabah Monkeypox tidak mungkin mengarah ke pandemi.

Namun, penyelidikan lebih lanjut tentang kondisi kesehatan ini masih terus berlangsung.

Ia menambahkan bahwa setiap virus yang menular secara cepat perlu 'diperiksa dan dikendalikan pada awal' wabah.

"UEA mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk memastikan kasus kesehatan ini diperiksa, dikendalikan dan dipantau secara baik," papar Dr. Uzu.

Setelah 3 kasus virus tercatat di UEA pada awal pekan ini, Otoritas Kesehatan Dubai merilis surat edaran pada Senin lalu yang menguraikan bahwa profesional dan fasilitas kesehatan wajib memberitahu otoritas tentang kasus Monkeypox yang dicurigai atau dikonfirmasi.

Berita Rekomendasi

Lalu bagaimana Monkeypox dapat ditularkan?

Dr. Mahajan mengatakan bahwa Monkeypox pada awalnya menyebar ke seseorang melalui hewan yang terinfeksi di daerah endemik.

"Ini dapat terjadi melalui gigitan atau cakaran maupun kontak dengan tubuh hewan atau cairan lesi. Pada manusia, sekali terinfeksi dan bergejala, mereka dapat menularkan virus ini ke orang lain melalui kontak fisik erat," kata Dr. Mahajan.

Baca juga: Temuan 26 Kasus, Kini Belanda Catat Kasus Monkeypox Lebih dari 2 Kali Lipat

Ia juga menyebut gejala seperti ruam, koreng dan cairan dari lesi kulit penderita sangat menular.

"Oleh karena itu, pakaian atau tempat tidur yang terkontaminasi juga dapat menyebarkan virus. Namun, virus Monkeypox tidak menular seperti Covid-19 dan membutuhkan kontak erat yang lama untuk bisa menularkan penyakit ini," tegas Dr. Mahajan.

Menurut WHO, tingkat kematian akibat Monkeypox secara historis berkisar dari nol hingga 11 persen, namun angka ini telah terbukti jauh lebih tinggi pada kelompok anak-anak.

Kendati demikian, rasio kematian telah berubah dalam beberapa tahun terakhir menjadi sekitar 3 hingga 6 persen.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas