Apa Itu Retinol? Penggunaan Retinol Tidak Dianjurkan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
Apa Itu Retinol? Penggunaan retinoid dan retinol tidak dianjurkan bagi ibu hamil dan menyusui. Retinol tidak disarankan pada kulit berjerawat parah.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Retinol adalah bentuk vitamin A.
Retinoid, termasuk retinol, tidak dianjurkan untuk digunakan pada ibu hamil atau menyusui.
Selain itu, Retinol juga tidak disarankan pada kulit berjerawat parah.
Retinol biasanya digunakan dalam berbagai produk, termasuk skin care/perawatan kulit, dikutip dari Medical News Today.
Retinol berfungsi untuk berbagai perawatan mulai dari kulit berjerawat hingga kerusakan akibat sinar matahari.
Baca juga: Sunscreen Lindungi Kulit dari Sinar UV, Bukan Hanya untuk Wanita, Tapi Juga Pria
Siapa saja yang tidak boleh menggunakan Retinol?
Penggunaan retinol juga perlu dihindari jika memiliki tanda-tanda masalah kulit berikut ini:
- kulit sensitif atau kering
- rosacea
- eksim
- jerawat parah
Para peneliti menyarankan memulai resimen retinol sekitar usia 30, karena dukungan penuaan yang dapat diberikannya.
Meski demikian, tidak ada batasan usia kapan seseorang mulai terlihat perubahan pada kulitnya.
Hanya pengguna retinol dan dokter kulit yang dapat memeriksa produk yang tepat untuk kulit sesuai kondisinya.
Fungsi retinol untuk kulit
Dikutip dari Healthline, berikut ini beberapa manfaat retinol bagi kulit.
Mengatasi jerawat
Retinol membantu menjaga pori-pori tetap bersih dengan mengurangi penumpukan sel-sel kulit.
Pori-pori yang bersih dapat memblokir jalur peradangan di kulit.
Singkatnya, itu berarti retinol tidak hanya membantu mengurangi jumlah jerawat yang ada pada kulit seseorang.
Retinol juga dapat meminimalkan kemerahan dan pembengkakan yang menyertainya.
Mengatasi penuaan
Pada usia muda, sel-sel kulit secara alami akan membalik, memperlihatkan sel-sel segar di bawahnya.
Namun, hal ini menjadi lebih jarang terjadi seiring bertambahnya usia, sehingga dapat menyebabkan kulit kusam.
Kulit seseorang mungkin juga mulai memperhatikan garis-garis halus dan kerutan, yang dapat muncul pada usia berapa pun.
Retinol membantu mempercepat proses pergantian ini dan membuat kulit lebih cerah dan halus.
Kandungan ini juga akan masuk lebih dalam ke kulit untuk mendorong produksi kolagen yang menyehatkan kulit.
Baca juga: Tips Merawat Kulit Wajah di Masa Pandemi, Salah Satunya Cukup Kebutuhan Air Putih
Mengatasi kerusakan akibat sinar matahari
Pergantian sel kulit yang lebih cepat juga dapat membantu memperbaiki warna kulit.
Retinol memiliki manfaat khusus ketika kulit seseorang memiliki tanda-tanda kerusakan akibat sinar matahari, seperti:
- kerutan
- garis-garis halus
- hiperpigmentasi
Retinol bahkan dapat memperkuat kulit, membantu melindunginya dari kerusakan lingkungan lebih lanjut.
Hanya perlu diingat itu dapat membuat lapisan atas kulit lebih tipis dan lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Sehingga, seseorang harus menerapkan tabir surya dengan kewaspadaan ekstra pada kulitnya.
Menghilangkan sel kulit mati
Penumpukan sel kulit mati dapat membuat kulit lebih kering.
Menghilangkan sel-sel mati itu, dengan bantuan retinol, dapat membuat kulit lebih terhidrasi.
Retinol juga dapat membantu mengobati keratosis pilaris dengan menghaluskan tekstur kulit yang kasar dan bergelombang.
Baca juga: 7 Makanan yang Dapat Merusak Kesehatan Kulit: Mulai Kopi hingga Daging Olahan
Risiko dan efek samping
Penggunaan retinol juga memiliki efek samping.
Seseorang mungkin akan merasakan iritasi pada kulitnya saat menggunakan retinol.
Berikut ini beberapa efek sampingnya:
- kekeringan
- kemerahan
- rasa gatal
Ketiga efek ini cenderung lebih buruk pada penggunaan retinoid yang lebih kuat.
Maka, dianjurkan untuk menggunakan retinol secara bertahap selama dua atau tiga kali dalam seminggu dan dengan dosis rendah.
Efek samping ini biasanya akan hilang dalam beberapa minggu penggunaan.
Jika tidak melihat peningkatan apa pun, sebaiknya seseorang segera berhenti menggunakan produk dan berbicara dengan ahli kesehatan.
Jika pengguna memiliki kulit yang lebih gelap, perlu diingat bahwa iritasi dapat menyebabkan hiperpigmentasi.
Saat menggunakan produk retinoid apa pun, hindari duduk di bawah sinar matahari yang terik, dan selalu kenakan tabir surya — setidaknya harus menerapkan minimal SPF 30 setiap hari.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Retinol