Cara Mengatasi Perasaan Insecure, Ketahui Juga Faktor-faktor Penyebabnya
Siapa saja pernah mengalami perasaan insecuren sepertiperasaan tidak mampu, kurang percaya diri yang disertai dengan ketidakpastian.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa saja pernah mengalami perasaan insecure yang dalam bahasa bebasnya adalah perasaan tidak mampu, kurang percaya diri, disertai dengan ketidakpastian dan kecemasaan akan tujuan, kemampuan maupun hubungan dengan orang lain.
Perasaan insecure atau insecurity bisa muncul dalam berbagai bentuk yang secara umum terkait dengan perasaan ditolak, bisa juga perasaan tidak dicintai, merasa terisolasi dan lainnya.
Dosen Fakultas Psikologi UGM, Acintya Ratna Priwati, S.Psi., M.A., menjelaskan, perasaan tersebut dapat muncul karena secara alami manusia telah terbiasa membandingkan diri, memberikan penilaian, maupun mengevaluasi diri.
Salah satunya karena pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan. Pengalaman tersebut bisa berupa komentar negatif dari orang yang dianggap penting ataupun melihat pengelaman orang lain yang kurang menyenangkan.
Kondisi itu menjadikan seseorang ingin menghindari perilaku tersebut dan menyesuaikan perilaku.
Baca juga: 5 Rekomendasi Drakor yang Bisa Tingkatkan Percaya Diri, Tak Lagi Insecure
"Peristiwa ini terekam dalam memori tidak sadar dan membentuk pola perilaku tertentu pada diri kita maupun orang lain (critical inner voices)," jelasnya dikutip dari laman UGM, Kamis (14/7/2022).
Faktor lainnya adalah berada dalam situasi yang melibatkan kecemasan sosial. Misalnya, terlibat dalam aktivitas yang dijalani bersama orang lain sehingga orang lain memperhatikan diri kita maupun sebaliknya diri kita berpusat kepada orang lain.
Baca juga: Perasaan Insecure hingga Minimnya Pemberdayaan Hambat Perempuan Berkembang
Hal itu menyebabkan munculnya pemikiran membandingkan diri sendiri dengan orang lain. "Insecure ini juga timbul karena kepercayaan diri yang tidak tinggi," imbuhnya.
Acintya memaparkan ada berbagai bentuk insecure. Salah satunya dalam relasi pertemanan akan ada perasaan untuk terus menerus membandingkan diri dengam teman dalam kelompok.
Lalu merasa lebih rendah ataupun iri terhadap pencapain teman dalam kelompok.
Baca juga: Pernah Dialami Semua Orang, Ternyata Ini Penyebab Rasa Insecure
"Membandingkan diri dengan lingkungan itu hal wajar, tetapi tugas kita adalah mengubah rasa negatif dalam diri menjadi motivasi untuk jadi individu yang lebih baik," ucapnya.
Dalam relasi hubungan romantis, insecure bisa muncul dalam bentuk cemburu atau bergantung secara berlebihan.
Sementara dalam relasi hubungan kerja, insecure bisa berupa terus merasa kompetitif dalam berbagai bidang, memberi alasan untuk mengkritisi orang lain, atau justru menunda pekerjaan maupun tugas yang diberikan.
Baca juga: Pernah Insecure, Ariel Tatum Kini Enggan Pedulikan Omongan Orang
"Walau manifestasi perilakunya beragam, namun kunci perilakunya adalah memperlihatkan ke orang lain bahwa dirinya lebih baik dibanding orang lain,"tuturnya.
Acintya menjelaskan, rasa insecure berdampak pada kehidupan seseorang.
Orang yang merasa insecure kurang bisa menerima diri sendiri karena tidak melihat keadaan secara objektif. Hal ini berakibat pada perilaku sabotase diri seperti perfeksionis atau justru menunda tugas/pekerjaan.
Lalu orang yang merasa insecure sangat bergantung pada penilaian orang lain. Kondisi ini muncul karena diri sendiri kurang mendapatkan suplai dukungan bagi diri sendiri.
Selain itu, juga berdampak pada hubungan dengan orang lain. Sebab, insecurity membuat seseorang mudah tenggelam dalam perasaan negatif yang akan berujung pada perasaan negatif lainnya.
Lalu bagaimana mengatasi insecurity?
1. Kenali kondisi diri sebaik mungkin.
Kapan diri dalam kondisi terbaik maupun terburuk, termasuk mengidentifikasi saat diri cenderung melakukan perbandingan sosial.
2. Menerima emosi dan perbandingan diri yang dilakukan oleh diri secara otomatis. Mencari umpan balik dari orang yang dapat dipercaya dan menyampaikan secara lugas.
"Jika kurang nyaman menyampaikan langsung maka bisa mengurai isi pikiran diselembar kertas bisa membantu menyalurkan emosi,"paparnya.
3. Belajar dari kesalahan
Dengan menguatkan self esteem maupun self confidence. Kemudian melakukan hal terbaik untuk mengejar tujuan personal.
Selain itu, terbuka terhdap berbagai strategi pengembangan diri. Apabila dirasa membutuhkan bantuan hubungi profesional.
Yuk, jangan kalah oleh perasaan insecure!