Mengenal Paxlovid, Obat Antivirus Covid-19 Bikinan Pfizer yang Digunakan Presiden AS Joe Biden
Obat antivirus Paxlovid buatan Pfizer yang digunakan untuk menyembuhkan Presiden AS Joe Biden yang saat ini positif Covid-19.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dinyatakan positif Covid-19 pada Kamis (21/7/2022). Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre mengatakan Biden mengalami gejala ringan dan mulai menggunakan pengobatan antivirus Paxlovid.
Dikutip dari NPR, antivirus ini direkomendasikan untuk pengobatan dini oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Paxlovid menggabungkan dua obat antivirus yang berbeda, dan terbukti efektif dalam mengurangi risiko rawat inap dan kematian pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau sedang.
Dalam surat yang merinci diagnosis dan gejala Presiden AS, Dokter Gedung Putih yang menangani Joe Biden, Dr. Kevin O'Connor mengatakan Biden memenuhi kriteria otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk antivirus Paxlovid dan disarankan untuk memulai pengobatan.
"Penggunaan awal Paxlovid dalam kasus ini memberikan perlindungan tambahan terhadap penyakit parah," ujar O'Connor dalam surat tersebut.
Baca juga: BPOM Terbitkan Emergency Use Authorization untuk Paxlovid Sebagai Obat Covid-19
Meskipun pasien dapat pulih lebih cepat setelah menggunakan antivirus ini, namun dalam beberapa kasus pasien melaporkan "Paxlovid Rebound".
Hal ini terjadi setelah pasien dinyatakan negatif Covid-19, namun gejala kembali beberapa hari kemudian.
Cara pemberian Paxlovid ke Pasien
Paxlovid berbentuk pil, berbeda dengan Remdesivir, obat antivirus yang digunakan mantan Presiden AS Donald Trump saat ia tertular Covid-19 dan dirawat di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed.
Antivirus ini diminum dua kali sehari, selama lima hari. Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) tidak mengizinkan penggunaan jangka panjang untuk antivirus ini.
Baca juga: Gedung Putih Berencana Perluas Ketersediaan Obat Covid-19 Paxlovid di Banyak Lokasi
Namun FDA merekomendasikan Paxlovid untuk pasien dengan gejala ringan hingga sedang, agar tidak berkembang menjadi Covid-19 yang parah.
Karena itu, Biden disarankan menggunakan Paxlovid karena ia menunjukkan gejala ringan seperti batuk kering, pilek dan kelelahan.
Bagaiman cara kerja Paxlovid?
Antivirus yang dibuat oleh perusahaan farmasi Pfizer ini merupakan kombinasi dari dua obat antivirus nirmatrelvir dan ritonavir.
Menurut National Institutes of Health, Nirmatrelvir dapat menunjukkan aktivitas antivirus terhadap semua virus corona yang menginfeksi manusia.
"Nirmatrelvir adalah protease inhibitor yang telah menunjukkan aktivitas antivirus terhadap semua virus corona yang diketahui menginfeksi manusia," ujar National Institutes of Health.
Baca juga: Risiko Penggunaan Obat Covid-19 Paxlovid Jika Tak Sesuai Resep Dokter
Sedangkan Ritonavir sebelumnya telah digunakan untuk melawan HIV bagi pasien Covid-19, dan berfungsi sebagai booster untuk membantu memastikan cukupnya Nirmatrelvir yang ada di dalam tubuh agar efektif.
"Paxlovid harus diminum dalam waktu lima hari setelah gejala dimulai," kata FDA awal bulan ini.
FDA mengizinkan apoteker berlisensi untuk meresepkan obat ini untuk orang yang baru saja dites positif Covid-19, agar kesehatan mereka segera pulih.
Bagaiman dengan Rebound Paxlovid?
Paxlovid telah diuji sebagai antivirus untuk mencegah efek terburuk Covid-19. Namun antivirus ini dikaitkan dengan infeksi Covid-19 yang bangkit lagi setelah penggunaan pil selesai, atau dikenal sebagai "Paxlovid Rebound".
CDC melaporkan pada Mei lalu, beberapa pasien yang meminum Paxlovid mengungkapkan antivirus ini dapat dengan cepat meredakan gejala mereka.
Namun mereka kembali dites positif dan gejala Covid-19 datang lagi sekitar dua hingga delapan hari setelah mereka dinyatakan pulih.
Kepala Penasihat Medis untuk Presiden AS, Dr. Anthony Fauci baru-baru ini mengalami Paxlovid Rebound.
Sementara beberapa orang mengatakan gejala kedua pada Paxlovid Rebound tidak separah gejala pertama.
Namun Fauci mengatakan dia mengalami gejala Covid-19 yang lebih menyakitkan saat Paxlovid Rebound.
Efek samping Paxlovid
FDA mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat untuk Paxlovid untuk merawat pasien Covid-19, pada bulan Desember lalu.
FDA mengatakan, ada beberapa efek samping terkait penggunaan obat ini, seperti gangguan pengecapan atau dysgeusia dan hipertensi, yang diakui sebagai potensi efek samping Paxlovid yang merugikan.
Selain itu, antivirus ini dapat berinteraksi dengan statin, obat untuk menurunkan kolesterol, dan obat lainnya.
"Ini meninggalkan rasa yang tidak enak di mulut Anda dan juga membuat beberapa orang (saya) diare," ujar wartawan NPR, Joe Palca setelah menggunakan obat ini.