Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penyebab Empty Sella Syndrome, Waspadai Gejala Sakit Kepala dan Tertekan di Dalam Tengkorak

Penyebab Empty Sella Syndrome primer dan sekunder, waspadai gejala sakit kepala dan tertekan di bagian dalam tengkorak.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Penyebab Empty Sella Syndrome, Waspadai Gejala Sakit Kepala dan Tertekan di Dalam Tengkorak
freepik
Ilustrasi sakit kepala - Penyebab Empty Sella Syndrome primer dan sekunder, waspadai gejala sakit kepala dan tertekan di bagian dalam tengkorak. 

Mereka sering tidak bersifat kanker (jinak).

Adenoma ini dapat menekan kelenjar pituitari dan merusaknya.

4. Sindrom Sheehan

Sindrom Sheehan adalah suatu kondisi yang mempengaruhi orang-orang yang kehilangan jumlah darah yang mengancam jiwa saat melahirkan.

Sehingga, hal ini dapat membuat tubuh mereka kekurangan oksigen.

Kekurangan oksigen ini menyebabkan kerusakan pada kelenjar pituitari.

Gejala Empty Sella Syndrome

Kejadian pendarahan otak yang dialami komedian Tukul Arwana hingga dilarikan ke RS PON memberi peringatan kepada kita agar alert, bisa membedakan rasa sakit kepala biasa dengan sakit kepala yang berbahaya.
Ilustrasi sakit kepala. (The Conversation)
Berita Rekomendasi

Kebanyakan orang yang memiliki ESS tidak memiliki tanda-tanda itu, dikutip dari WebMD.

Beberapa dokter berpikir, kurang dari 1 persen orang yang menderita penyakit Empty Sella Syndrome memiliki gejala atau masalah karenanya.

Ketika orang memiliki gejala, ini adalah yang paling umum:

- Sakit kepala

- Tekanan darah tinggi

- Kelelahan

- Impotensi (pada pria)

- Gairah seks rendah

- Tidak ada periode menstruasi atau tidak teratur (pada wanita)

- Infertilitas.

Gejala yang jarang terjadi:

- Perasaan tertekan di dalam tengkorak 

- Cairan tulang belakang bocor dari hidung

- Pembengkakan di mata

- Penglihatan kabur.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Empty Sella Syndrome

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas