Satu Pasien Cacar Monyet Suspek di Jawa Tengah, BPOM Bakal Beri Izin Edar Vaksin Monkeypox?
Meningkatnya kasus monkeypox ditingkat global membuat Indonesia juga turut waspada. Belakangan ada yang suspek. BPOM bakal izin vaksin monkeypox?
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Meningkatnya kasus monkeypox ditingkat global membuat Indonesia juga turut waspada. Bahkan di Indonesia belakangan ada yang suspek (terindikasi) tertular cacar monyet.
Namun sampai saat ini di Indonesia belum ada satupun vaksin cacar monyet yang mendapat izin edar BPOM.
Menyoal ini Ketua BPOM Penny K Lukito, menyebut, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melakukan evaluasi pada vaksin cacar monyet, jika ada permintaan dari industri farmasi.
Baca juga: Monkey Pox Jadi Darurat Global, Pakar: Perlu Tingkatkan Kewaspadaan Nasional
"Jika ada industri yang akan mendaftarkan tentu BPOM terbuka untuk mengevaluasi dalam rangka memberikan izin edar penggunaanya," kata Penny saat dikonfirmasi, Rabu (3/8/2022).
Sebelummya, Ketua Satgas Monkeypox atau cacar monyet Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Hanny Nilasari SpKK mengaku, ada dua permintaan terkait vaksin cacar monyet dari kelompok gay.
Hanny mengatakan, mereka memiliki kekhawatiran dan merasa lebih berisiko terpapar cacar monyet, lantaran banyak kasus dilaporkan di dunia terjadi pada kelompok tersebut.
"Sudah ada dua orang yang menghubungi saya menanyakan vaksinasi sebelum mereka kemungkinan tertular, karena merasa sangat berisiko," katanya dalam webinar PB IDI, Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Cacar Monyet Sebabkan Kematian di India, Bagaimana Pencegahan Monkeypox di Indonesia?
Namun ia mengatakan, sampai saat ini belum ada satupun rekomendasi vaksin yang diterbitkan oleh Badan POM RI.
"Tetap diketahui vaksin monkeypox ini belum diapprove oleh BPOM RI, meskipun sudah ada rekomendasi dari CDC dan WHO," tambahnya
Satu Pasien Cacar Monyet Suspek di Jawa Tengah
Dilaporkan, satu orang warga di Jawa Tengah menjadi suspek penyakit endemik di benua Afrika ini.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril saat dihubungi terpisah mengatakan, seorang warga itu bukanlah pelaku perjalanan luar negeri atau PPLN.
Baca juga: Waspada Wabah Cacar Monyet, Ini Perbedaan Ruam pada Monkeypox dan Penyakit Lain
"Seorang laki-laki, 55 tahun suspek monkeypox, bukan PPLN," kata dokter Syahril saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (3/8/2022).
Saat ini, pasien sedang menjalani isolasi di salah satu RS Swasta di Jateng, guna pemeriksaan lebih lanjut apakah benar kasus cacar monyet atau bukan.
Pendeteksian akan dilakukan melalui pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
"Akan dilakukan pemeriksaan lab PCR untuk memastikannya. Bisa saja hanya cacar biasa atau penyakit lain bukan monkeypox," imbuh dirut RSPI Sulianti Suroso ini.
Pasien suspek cacar monyet itu juga masih berada dalam pengecekan oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes ke Dinas Kesehatan Jateng.