Wamenkes Apresiasi Layanan Telekonsultasi Terpadu SmartRSCM
RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) meluncurkan layanan telekonsultasi terpadu bernama SmartRSCM di gedung RSCM, Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) meluncurkan layanan telekonsultasi terpadu bernama SmartRSCM di gedung RSCM, Jakarta, Jumat (5/8/2022).
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan, sudah lebih dari 2 tahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
Pada saat awal-awal pandemi pelayanan pasien mengalami kesulitan karena banyak pasien yang takut datang ke rumah sakit. Akibatnya pasien tidak bisa berkonsultasi ke rumah sakit.
“RSCM mengambil peran dalam menggunakan revolusi telekonsultasi dengan membuat SmartRSCM. Saya ucapkan terima kasih,” ujar Dante yang hadir untuk meluncurkan secara simbolis.
Hal ini sejalan dengan transformasi kesehatan yang dicanangkan oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Ada 6 pilar transformasi kesehatan yang dilakukan, yakni Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
Baca juga: Wamenkes Dante Saksono: Indonesia Ada di Fase Pandemi Terkendali
SmartRSCM ini merupakan bagian dari pilar keenam terkait transformasi teknologi kesehatan.
SmartRSCM ini berupa aplikasi yang memudahkan pasien berkonsultasi dengan dokter secara virtual di manapun dan kapanpun. Telekonsultasi juga mencakup berbagai macam layanan lainnya seperti reservasi layanan, tebus obat, reservasi laboratorium, dan pembayaran.
Dengan menggunakan layanan telekonsultasi ini pasien dapat mengakses layanan kesehatan secara keseluruhan dengan mudah dimanapun kapanpun hanya dalam satu genggaman.
Aplikasi tersebut didesain untuk memudahkan pasien berkonsultasi dengan dokter handal masing-masing. Selain dapat berkonsultasi via video call keunggulan dari aplikasi SmartRSCM adalah seluruh konsultasi masuk ke rekam medik pasien, sehingga dapat terpantau oleh dokter dengan baik dan akuntabel sesuai standar internasional.
SmartRSCM merupakan layanan one stop service di mana semua layanan terintegrasi menjadi satu. Karenanya Smart RSCM ini terintegrasi dengan sektor lain di luar pemerintah seperti AdMedika, Kimia Farma, dan Prodia.
Admedika berkomitmen meningkatkan layanan bagi pasien untuk memanfaatkan layanan digital, utamanya dalam hal memberikan solusi telemedicine secara cashless.
Selanjutnya untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan obat, seluruh jaringan apotek Kimia Farma siap membantu layanan resep elektronik dari RSCM melalui aplikasi SmartRSCM. Sehingga membantu pasien untuk mendapatkan obat yang terjamin mutu dan kualitasnya dengan cepat dan tepat dari apotek terdekat dengan pasien.
Apabila dokter meresepkan obat, pasien dapat memesan obat melalui jasa antar yang bekerja sama dengan Kimia Farma. SmartRSCM ini memiliki fitur yang memudahkan pasien untuk dapat mengambil obat di manapun dan kapanpun, selanjutnya pesanan obat akan dihantar sampai depan rumah pasien.
Selain itu, kemitraan dengan Prodia dapat memberikan kemudahan bagi pasien untuk memperoleh layanan kesehatan yang komprehensif mulai dari telekonsultasi, permintaan uji lab rujukan, hingga perolehan hasil pemeriksaan.
Wamenkes Dante mengapresiasi RSCM dalam membangun ekosistem kesehatan yang terintegrasi ini.
“Saat ini rumah sakit vertikal tidak hanya menjalankan fungsinya sebagai rumah sakit pemerintah, tapi lebih bertransformasi untuk berkolaborasi dengan swasta seperti kolaborasi yang dilakukan RSCM dengan AdMedika, Prodia dan Kimia Farma,” ucap dr. Dante.