Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Dukungan Suami tuk Ibu Menyusui Pengaruhi Produksi dan Kualitas ASI, Seorang Ayah Harus Lakukan Ini

Suami punya peran yang besar dalam memberikan dukungan pada ibu selama menyusui.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Dukungan Suami tuk Ibu Menyusui Pengaruhi Produksi dan Kualitas ASI, Seorang Ayah Harus Lakukan Ini
Shutterstock
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suami punya peran yang besar dalam memberikan dukungan pada ibu selama menyusui.

Perhatian suami pada istri di masa menyusui mampu meningkatkan kerja hormon oksitosin.

Hormon inilah yang akan menentukan seberapa banyak ASI yang bisa dikeluarkan.

Agar ibu berhasil menyusui, ada beberapa hal tindakan yang bisa dilakukan oleh suami. 

Menurut Praktisi Kesehatan sekaligus peneliti di Health Collaborative Center (HCC) Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, langkah pertama yang harus dilakukan adalah suami harus memahami mengasuh anak merupakan bagian tanggunjawab bersama. 

Termasuk memastikan ASI yang diterima oleh buah hati lancar.

Berita Rekomendasi

Kedua, ibu membutuhkan dukungan dari ayah selama menyusui. Karenanya, suami perlu melakukan pengecekan informasi dan mencoba mendapatkan literasi terkait laktasi.

Baca juga: Baik untuk Ibu dan Bayi, Ini Manfaat dan Rekomendasi Olahraga untuk Ibu Menyusui

"Bahkan hal ini perlu dilakukan sebelum menikah. Pemerintah perlu menghadirkan pra marital edukasi terkait hal ini. Sudah ada waktunya. Menjaga marwah untuk suami, istri dan anak,"

Kedua, membangun komunikasi yang baik. 

Dalam hal ini tidak hanya dari sisi suami, istri pun perlu menyampaikan permasalahan dengan komunikasi aktif. 

"Tapi upaya ini membutuhkan proses komunikasi rutin. Kuncinya adalah bagaimana membangun dukungan secara psikologis," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Minggu (7/8/2022).

Ketiga, ayah perlu menanyakan bagaimana perasaan ibu saat memberikan ASI. Selain menayakan kondisi, ada pertanyaan lanjutan yang perlu disampaikan. Yaitu bagaimana perasaan ibu. 

"Bertanya bagaimana kondisi dan perasaan ibu ketika memberikan ASI penting untuk dilakukan," kata dr Ray menambahkan. 

Keempat, perlu adanya pembagian peran. Membagi waktu kapan menjaga anak. Atau jika memang tidak bisa berperan dengan kehadiran fisik karena lebih sering di luar rumah, bisa dilakukan lewat telepon. 

"Untuk para ibu juga harus mulai ngomong. Ibu suka memberikan bahasa tersirat. Secara psikologi dibenarkan. Tapi sudah waktunya ibu speak up untuk meminta dukungan," tutup dr Ray.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas