Muncul di Tiongkok, Ini Lima Fakta Soal Penyakit Virus Langya
Dalam beberapa hari ini di Tiongkok muncul pemberitaam terkait penyakit akibat virus Langya atau LayV.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Gejala penyakit akibat virus Langya meliputi demam, lemah, batuk, hilang nafsu makan dan nyeri otot.
Tegasnya, seperti juga penyakit akibat virus SARS CoV penyebab COVID-19, virus Hendra, virus Nipah dan virus Langya ini semuanya merupakan penyakit paru dan saluran napas, atau “respiratory diseases”.
Informasi seputar Penyakit Ada di Jurnal Internasional
informasi tentang penyakit akibat virus Langya ini terkompilasi dalam jurnal ilmiah New England Journal of Medicine pada 4 Augustus 2022 ini, beberapa hari yang lalu.
Laporan kasusnya bermula dari bulan Desember 2018 dimana seorang wanita 53 tahun masuk rumah sakit di Tiongkok, dan kemudian dilaporkan lagi 34 kasus Langya ini di dua Propinsi di bagian timur Tiongkok.
Semua kasus ini sembuh dengan baik dan tidak ada hubungan penularan satu dengan lainnya, tidak “interlinked”
Tidak Menular pada Kontak Erat
Penelitian di New England Journal of Medicine ini juga menunjukkan bahwa penyakit ini tidak ditularkan ke kontak dekat/erat pasiennya, dan juga tidak ada riwayat sumber penularan yang sama di antara pasien-pasien ini.
Sebagian besar pasien jelas ada kontak erat dengan hewan sebelum mereka jatuh sakit.
"Jadi sejauh ini disimpulkan bahwa penyakit akibat virus Langya ada dalam bentuk infeksi sporadik, tidak sering dan terjadi akibat penularan dari hewan ke manusia," kata Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/8/2022).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.