Kemenkes Konfirmasi Kasus Pertama Monkeypox di Indonesia, Miliki Riwayat Berpergian dari Luar Negeri
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengkonfirmasi temuan pertama kasus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
"Kami memiliki wabah yang telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat melalui mode penularan baru yang kami pahami terlalu sedikit dan yang memenuhi kriteria dalam peraturan kesehatan internasional," kata Tedros dikutip dari Associated Press (AP).
Tentang Monkeypox, Gejala dan Penyebab
Cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus cacar monyet. Virus cacar monyet berasal dari famili yang sama dengan virus penyebab cacar.
Oleh karena itu, gejalanya juga mirip dengan cacar biasa. Penyebab cacar monyet adalah virus cacar monyet yang merupakan anggota genus Orthopoxvirus dan famili Poxviridae.
Saat ini, terdapat dua jenis virus cacar monyet, yaitu yang pertama ditemukan di Afrika Tengah atau Basin Kongo, dan Afrika Barat.
Virus yang berasal dari Basin Kongo disebut lebih menular dan menimbulkan gejala yang lebih parah.
Cara Pencegahan Hindari Terpapar Cacar Monyet
Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Siloam Hospitals Yogyakarta, dr. Ludhang Pradipta R M. Biotech Sp.MK., mengatakan, cara terbaik terhindar dari paparan cacar monyet adalah meminimalkan kontak antar manusia dengan penderita (karier).
"Penularan virus ini melalui kontak erat, dan dari kasus yang ada didapatkan risiko lebih tinggi pada individu prilaku seks menyimpang," kata Ludhang Pradipta saat edukasi bincang sehat bertajuk Waspada Cacar Monyet Kenali Gejala dan Pencegahannya yang diadakan Siloam Hospital Yogyakarta belum lama ini.
Baca juga: Vaksin Cacar Zaman Dulu, Dianggap Masih Efektif Cegah Cacar Monyet
Dikatakannya, cacar monyet merupakan penyakit zoonosis, disebabkan virus monkeypox.
Penyakit ini biasanya dimulai dengan fase inkubasi panjang (5-21 hari), kemudian fase demam (gejala yang mirip dengan flu, termasuk demam, sakit kepala, nyeri otot, kedinginan, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening(limfadinopati), kemudian berkembang fase ruam, dimana permukaan kulit muncul ruam kemerahan.
"Infeksi virus ini ditandai dengan perubahan ujud kelainan di kulit yang sekilas hampir serupa dengan cacar air", ungkap Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik ini.
Pengobatan cacar monyet, jata Ludhang sebenarnya hanya untuk mengurangi gejala yang muncul, terutama nyeri dibagian kulit yang tampak ruam dan bintil.
"Adapun data tentang vaksin juga baru tersedia di beberapa negara endemi, belum sampai di Indonesia sejauh ini," tutur Raden Ludhang.