Cacar Monyet Ditemukan di Indonesia, Ini Gejala dan Tanda-tandanya
Kementerian Kesehatan mengatakan, terdapat salah satu warga negara Indonesia yang terkonfirmasi terkena cacar monyet atau Monkeypox.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus dengan nama yang sama.
Gejala dan tanda-tanda cacar monyet di antaranya ruam di tangan, kaki, dada, wajah, atau mulut.
Diketahui, cacar monyet telah ditemukan di Indonesia.
Kementerian Kesehatan mengatakan, terdapat salah satu warga negara Indonesia yang terkonfirmasi terkena cacar monyet atau Monkeypox.
Warga negara Indonesia yang terkonfirmasi cacar monyet adalah seorang laki-laki berusia 27 tahun.
Berdasarkan penelusuran Kemenkes, laki-laki tersebut melakukan perjalanan ke luar negeri di tanggal 22 Juli, kemudian tiba di Jakarta pada 8 Agustus 2022.
Lalu pada tanggal 11 Agustus 2022, pasien tersebut mulai mengalami gejala awal.
Kemudian pasien melakukan konsultasi di beberapa fasilitas kesehatan.
Baca juga: Cacar Monyet Ditemukan di Indonesia, Seperti Apa Gejala Penyakit Itu dan Bagaimana Pencegahannya?
Setelah berkonsultasi, pada 18 Agustus 2022, pasien masuk ke salah satu rumah sakit milik Kementerian Kesehatan dan melakukan test PCR.
Pada 19 Agustus 2022, hasil test PCR menyatakan pasien terkonfirmasi positif.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH menjelaskan bahwa pasien tersebut dalam keadaan baik, dan terdapat cacar atau ruam di muka, telapak tangan serta kaki.
Ia juga mengatakan bahwa pasien tersebut tidak dirawat di rumah sakit dan harus isolasi mandiri di rumah.
“Saat ini pasien dalam keadaan baik, tidak sakit berat dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan dan kaki. Pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit, tapi cukup isolasi mandiri,” jelas dr. Syahril dikutip dari laman resmi Kemenkes.
Kemudian, dr. Syahril mengimbau agar masyarakat tidak panik, mengngat daya tular cacar monyet sangat rendah dibandingkan Covid-19.