Ada Tipe Cacar Monyet yang Fatal, Menkes Sebut di Eropa dan Asia Biasanya Fatalitasnya Rendah
Pemeriksaan genome sequencing pada pasien pertama monkeypox atau cacar monyet di Indonesia masih dilakukan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemeriksaan genome sequencing pada pasien pertama monkeypox atau cacar monyet di Indonesia masih dilakukan.
Hal itu dilakukan guna memastikan tipe cacar monyet seperti apa yang menginfeksi pasien tersebut.
"Sekarang sudah kita genome sequencing, kita belum tahu ini variannya yang mana, tapi kalau kita lihat dia (pasien) masih baik-baik saja, itu harusnya bukan yang fatal," ujar Menkes dalam kegiataan virtual, Senin (22/8/2022).
Ia menerangkan, terdapat dua tipe cacar monyet didunia, yakni dari Afrika Tengah dan Afrika Barat.
Biasanya yang banyak di Eropa dan Asia adalah monkeypox dengan tingkat fatalitasnya rendah.
"Teman-teman tidak usah terlalu khawatir karena fatalitas rendah masuk rumah sakit dan meninggalnya bukan gara-gara virusnya tapi secondary infection," imbuhnya.
Mantan wamen BUMN ini menuturkan, mecegah penularan monkeypox ini lebih mudah daripada Covid-19.
Baca juga: Daftar Negara yang Konfirmasi Kasus Cacar Monyet, Terbaru Ada Indonesia dan Kuba
Penularan utama monkeypox adalah kontak fisik langsung dengan penderita yang telah menunjukkan gejala seperti ruam-ruma pada wajah, kaki, maupun area genitalia.
"Secara saintifik cacar monyet ini susah menularinya. Karena dia terjadi pada saat sudah bergejala, orang udah sakit, sudah bintik-bintik ya, jangan kita dekat yang sakit itu," tutur Budi.
Sejauh ini dari data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dari 35 ribu orang yang terinfeksi hanya 12 orang yang meninggal dunia.
Adapun kasus kematian tidak langsung disebabkan oleh Monkeypox yang menjangkiti kulit.
Namun infeksi bakteri yang menyebar pada organ-organ lain seperti paru-paru dan otak.
"Meninggalnya biasa karena infeksi bakteri di paru-paru atau pneumonia, meningitis di otak oleh bakteri tapi bukan meninggalnya gara-gara infeksi oleh virusnya di kulit. Jadi buat teman-teman nggak usah terlalu khawatir ini," ungkap Budi.
Diketahui, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengkonfirmasi temuan pertama kasus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia pada Sabtu (20/8).
Pasien tersebut adalah laki-laki 27 tahun asal DKI Jakarta yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri. Pria tersebut mengalami demam, menunjukkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati).
Selain itu, pasien juga mengalami ruam cacar di wajah, telapak kaki dan tangan, serta sebagian di area genitalia.