9 Fakta HIV AIDS: Cara Penularan, Gejala, hingga 3 Stadium Infeksi
9 fakta HIV AIDS, dapat menular melalui darah, air mani, cairan seksual, dan ASI pengidap HIV. AIDS merupakan stadium akhir dari infeksi HIV.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
Waktu antara terinfeksi HIV dan menjadi sakit karena AIDS bisa 10-15 tahun, terkadang lebih lama atau lebih pendek.
Namun, pengobatan antiretroviral dapat mencegah perkembangan menjadi AIDS.
8. Penderita HIV tidak bisa dikenali dari luar
Pengidap HIV tidak bisa dilihat dari penampakan fisiknya.
Seseorang yang terinfeksi HIV mungkin terlihat sehat dan merasa baik, namun mereka masih dapat menularkan virus kepada orang lain.
Tes HIV adalah satu-satunya cara seseorang dapat mengetahui apakah dia terinfeksi HIV.
9. Ada 3 Stadium HIV
HIV dapat berkembang menjadi lebih buruk hingga stadium 3 atau AIDS.
Berikut ini pembagiannya:
- Stadium 1: Infeksi Akut
Gejala HIV stadium 1 adalah gejala seperti flu, sehingga perlu melakukan tes HIV untuk mengetahuinya.
- Stadium 2: Infeksi Kronis
Tahap ini juga disebut infeksi HIV tanpa gejala atau latensi klinis.
Pada tahap ini, HIV masih aktif dan terus berkembang biak di dalam tubuh.
Orang dengan HIV stadium 2 mungkin tidak memiliki gejala atau sakit selama fase ini tetapi dapat menularkan HIV.
Tanpa pengobatan HIV, tahap ini dapat berlangsung selama satu dekade atau lebih, atau dapat berkembang lebih cepat. Pada akhir tahap ini, jumlah HIV dalam darah naik dan dapat pindah ke Tahap 3 (AIDS).
- Stadium 3: Aids
AIDS adalah tahap paling parah dari infeksi HIV.
Orang dengan HIV AIDS dapat memiliki viral load yang tinggi dan dapat dengan mudah menularkan HIV kepada orang lain.
Mereka juga memiliki sistem kekebalan yang rusak parah atau mengembangkan penyakit serius lainnya.
Tanpa pengobatan HIV, orang dengan AIDS biasanya bertahan hidup sekitar tiga tahun.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait HIV Aids