Kenali Terapi Sistemik Imunoterapi dalam Pengobatan Kanker Paru
Salah satu terapi sistemik imunoterapi yang tersedia di Indonesia adalah imunoterapi PD-1 inhibitor
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Erik S
Sementara itu, pasien yang telah didiagnosa dengan mutasi ALK positif jika mendapatkan pengobatan kombinasi kemoterapi standar dengan terapi target ALK inhibitor dapat memperpanjang angka kelangsungan hidup bebas progresi pasien.
Namun, perlu diketahui terapi target hanya dapat digunakan jika ditemukan mutasi tertentu. Sedangkan, Sebagian besar dari kasus kanker paru tidak memilki mutasi EGFR dan hanya dapat diobati dengan kemoterapi standar sebagai modalitas pengobatan.
Pada tahun 2013, dunia medis telah menemukan terobosan terbaru dalam pengobatan kanker paru, yaitu Imunoterapi untuk kanker dan diberikan judul “Breakthrough of the Year” oleh majalah Science, sebuah majalah ilmiah terbesar di dunia.
Salah satu terapi sistemik imunoterapi yang tersedia di Indonesia adalah imunoterapi PD-1 inhibitor yang memberikan harapan baru bagi pasien kanker paru yang tidak memiliki mutasi EGFR.
Programmed Death-1 atau PD-1 merupakan salah satu protein yang bertindak sebagai “pos keamanan” untuk menjaga respons kekebalan tubuh agar tetap terkendali.
Baca juga: Peneliti Sebut 3 Suplemen Vitamin Ini berkaitan dengan Peningkatan Risiko Kanker Paru-paru
PD-1 ini bekerja seperti pos keamanan yang dapat mengarahkan pasukan sistem imun (sel-T) untuk tidak membunuh sel kanker karena sel kanker telah menyamar sebagai sel sehat.
Namun, dengan membubarkan pos keamanan PD-1, sel kanker tidak akan bisa menyamar dan sistem imun akan menerima arahan menghancurkan sel kanker.
Dengan cara kerja di atas, Imunoterapi PD-1 inhibitor mengurangi resiko kematian hingga 38 persen dibandingkan dengan kemoterapi saja. Imunoterapi PD-1 Inhibitor memberikan harapan hidup jauh lebih lama bagi penyintas kanker paru, terutama jika memiliki ekspresi PD-L1 lebih dari 50%.
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof DR dr Aru Wisaksono Sudoyo mengatakan imunoterapi kini telah tersedia di rumah sakit Indonesia yang melayani pengobatan kanker.
Namun, tidak semua jenis kanker paru dapat diterapi dengan imunoterapi. Pasien perlu berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan terbaik sesuai kondisi masing-masing pasien. Di sisi lain, Prof Aru juga mengingatkan pasien untuk selalu semangat.
"Bahwa dalam perjuangan melawan kanker, pasien harus terus menjaga harapan, semangat, kesehatan mental dan emosional. Didukung oleh keluarga dan lingkungan, serta tertib dalam menjalankan terapi. Serta pengobatan kanker sesuai arahan dokter agar kualitas dan harapan hidup dapat terus terjaga," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.