Fenomena Henti Jantung Dapat Menyerang Semua Usia, Ketahui Cara Penanganan Dininya
Henti jantung mendadak merupakan kondisi organ jantung berhenti total tanpa ada gejala awal penyertanya.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Willem Jonata
Dokter Doni yang juga konsultan Aritmia Elektrofisiologi ini menjelaskan, fenomena Henti Jantung Mendadak dapat disebabkan oleh berbagai hal.
Secara umum henti jantung mendadak disebabkan adanya riwayat dari penderita penyakit jantung koroner. Pasien dengan kondisi 'Jantung membesar', kelainan di otot atau katup jantung bahkan adanya gangguan irama jantung.
"Kondisi penyakit Stroke perdarahan atau kondisi tenggelam atau benturan keras pada wilayah dada dapat menyebabkan terhentinya organ jantung berdetak," ungkapnya.
"Faktor genetik atau keturunan turut mempengaruhi timbulnya kondisi jantung berhenti mendafdak. Pahami bahwasannya kondisi henti jantung mendadak dapat terjadi pada semua usia", tutur Doni Friadi.
Pada pasien henti jantung mendadak yang terselamatkan tentunya, data menunjukan bahwasannya sebagian besar ' mereka' telah merasakan gejala gejala awal berupa : pusing, lemas, nyeri dada, sesak napas dan lainnya.
Bahkan dari hitungan minggu hingga satu bulan sebelumnya. Konsultasi dengan dokter spesialis melalui pola deteksi dini adalah keharusan.
"Kondisi pasien selamat dan stabil setelah henti jantung mendadak, tentunya tim dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mendiagnosa penyebab dan pemicunya," bebernya.
Antar lain dengan tes darah, rontgen dada, USG jantung, kateterisasi jantung dan beberapa tindakan medis lanjutan yang diperlukan lainnya, seperti pemberian obat sesuai kriteria pemeriksaan listrik jantung (EP Study), Implan alat kejut jantung ( ICD), Angioplasti, bahkan sampai Operasi perbaikan dan Bypass jantung yang disesuaikan dengan kondisi pasien.
Tata Laksana Pencegahan
Disebutkan kasus ]henti jantung mendadak dapat dicegah dengan menjalani pemeriksaan rutin, melakukan deteksi dini serta mengelola gaya hidup yang sehat, yaitu menjaga kesehatan jantung.
Antara lain menghindari kebiasaan merokok atau berhenti merokok, hindari penyebab faktor resiko penyakit Obesitas, membatasi konsumsi alkohol dan memastikan asupan makanan sehat untuk organ jantung. Cara lainnya yang juga direkomendasikan adalah rutin berolahraga dan mengelola stres dengan baik.