Bahaya Etilen Glikol, Ditemukan BPOM dalam 5 Obat Sirup Ini
Inilah bahaya Etilen Glikol bagi tubuh manusia. BPOM menemukan 5 obat sirup anak yang mengandung Etilen Glikol.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Berikut bahaya Etilen Glikol yang terkandung dalam 5 obat sirup temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dikutip dari repository.ubharajaya.ac.id, Etilen glikol merupakan senyawa organik yang tidak berwarna, tidak berbau, dan memiliki viskositas yang rendah sehingga menyebabkan cairan bersifat higroskopis.
Etilen Glikol biasanya dimanfaatkan dalam proses pembuatan cetakan plastik, antifreeze dan pendingin pada mesin untuk semua kondisi cuaca.
Oleh sebab itu, Etilen Glikol tidak boleh tertelan atau secara tidak sengaja bersentuhan dengan makanan atau minuman.
Dari sifat dasarnya, apabila Etilen Glikol dikonsumsi manusia maka akan menjadi racun dan berakibat fatal.
Adapun efeknya akan menimbulkan sakit perut, muntah, diare, ketidakmampuan untuk buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental, dan cedera ginjal akut, yang dapat menyebabkan kematian.
Baca juga: DAFTAR Lima Obat Sirup yang Dinyatakan BPOM Mengandung Cemaran Etilen Glikol Lebihi Batas Aman
Berikut adalah sejumlah bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan Etilen Glikol bagi manusia.
Bahaya Etilen Glikol
Dikutip dari laman PCC, Etilen glikol beracun bagi manusia dan menyebabkan sejumlah masalah fisiologis, termasuk kematian.
Etilen Glikol diserap melalui kulit, saluran pernapasan, dan pencernaan dalam tubuh manusia.
Oleh sebab itu, Etilen Glikol tidak boleh digunakan pada penggunaan yang dapat menyebabkan kontaminasi pada air minum.
Selain itu, Etilen Glikol juga tidak boleh digunakan dalam sistem pemanas atau pendingin di pabrik pengolahan makanan atau fasilitas lain yang memproduksi produk untuk konsumsi.
Uap etilen glikol dapat menyebabkan ketidaksadaran, dan dalam konsentrasi rendah menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan.
Etilen glikol memiliki efek yang kuat pada sistem saraf pusat (SSP).
Efek Etilen Glikol pada sistem saraf pusat ini terjadi pada jam-jam pertama setelah paparan.
Asupan etilen glikol yang tidak terdiagnosis atau tidak diobati dapat menyebabkan cedera tubuh yang parah dan bahkan kematian.
Baca juga: BPOM Belum Bisa Simpulkan Keterkaitan Obat Sirup Mengandung Etilen Glikol dengan Gagal Ginjal Akut
Gejala Keracunan Etilen Glikol
Apabila seseorang keracunan Etilen Glikol maka akan menunjukkan gejala sebagai berikut:
- Merasa kantuk yang berlebih;
- Pernapasan cepat;
- Peningkatan tekanan darah;
- Pada beberapa kasus dapat terjadi kejang-kejang;
Efek Keracunan Etilen Glikol
Keracunan Etilen Glikol dapat menyebabkan beberapa hal fatal sebagai berikut:
- Setelah 24 jam, dapat menyebabkan gejala gagal ginjal;
- Kegagalan peredaran darah;
- Kerusakan serius pada sistem saraf pusat.
Baca juga: BPOM Keluarkan Hasil Kajian Terbaru Terhadap Obat Sirup Diduga Mengandung EG dan DEG
Obat Sirup Temuan BPOM yang Mengandung cemaran Etilen Glikol
Dikutip dari akun Instagram @bpom_ri, BPOM melakukan pengawasan terhadap sejumlah obat sirup yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).
Dari haril pengawasan tersebut, BPOM menemukan 5 obat sirup yang mengandung cemaran Etilen Glikol.
1. Termorex Sirup (obat demam)
Produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL783003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu)
Produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
3. Unibebi Coudh Sirup (obat batuk dan flu)
Produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
4. Unibebi Demam Sirup (obat demam)
Produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan dus, botol @60 ml.
5. Unibebi Demam Drops (obat demam)
Produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan dus, botol @15 ml.
Dari kelima obat sirup tersebut memiliki kandungan cemaran Etilen Glikol yang melebihi ambang batas aman.
Namun demikian, BPOM belum dapat mennyimpulkan bahwa penggunaan obat sirup tersebut memiliki keterkaitan dengan kasus gagal ginjal akut.
Pasalnya, gagal ginjal akut dapat juga dipengaruhi oleh faktor risiko lain seperti infeksi virus, bakteri Leptospira, dan Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C).
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)