Mirip Indonesia, Gambia Duluan Stop Peredaran Obat Sirup Paracetamol Usai Kasus Gangguan Ginjal Akut
Jumlah kematian anak-anak di Gambia yang kemungkinan terkait dengan sirup obat batuk yang terkontaminasi menjadi 69 orang.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa empat sirup yang dimaksud telah 'berpotensi terkait dengan' kasus cedera ginjal dan kematian 66 anak di Gambia.
Lembaga tersebut menyebut insiden itu 'sangat memilukan'.
Setelah Gambia mulai menarik semua obat yang mengandung sirup parasetamol pada September lalu, negara itu juga mulai menarik empat sirup buatan India setelah peringatan produk WHO.
Baca juga: Obat Jenis Sirup Dilarang, Epidemiolog: Saatnya Kembali ke Obat Tradisional
WHO mengatakan bahwa analisis laboratorium sampel dari masing-masing dari empat produk telah mengkonfirmasi bahwa produk-produk itu mengandung 'jumlah yang tidak dapat diterima' dari dua 'kontaminan' yakni dietilen glikol dan etilen glikol.
Empat obat sirup ini memang telah diidentifikasi di Gambia, namun ada kemungkinan bahwa produk-produk ini telah didistribusikan secara informal ke pasar lain.
WHO telah memberitahu regulator India Drugs Controller General of India (DCGI) pada 29 September lalu bahwa pihaknya memberikan bantuan teknis dan saran kepada Gambia mengenai masalah ini.