Tak Hanya Orangtua, Stroke juga Bisa Menyerang Usia Muda, Ketahui Penyebabnya
Stroke kerap dianggap lebih sering menyerang orangtua. Nyatanya, stroke juga bisa menyerang mereka yang masih berusia muda.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit stroke kerap dianggap lebih sering menyerang orangtua.
Nyatanya, stroke juga bisa menyerang mereka yang masih berusia muda.
Hal ini diungkapkan oleh dr. Dyah Tunjungsari, Sp.N (K) selaku Dokter Spesialis Saraf Konsultan Neurodegeneratif dari RS Pondok Indah – Pondok Indah.
Lantas kenapa orang yang masih muda bisa alami Stroke?
Menurutnya, ada hipotesis apa yang menjadi penyebab hal ini bisa terjadi.
Pertama, berbagai faktor risiko seperti penyakit Diabetes, Hipertensi hingga cardiovascular mulai banyak dialami anak muda.
"Seperti hipertensi, sumbatan jantung, kadar kolestrol yang tinggi, penyakit gula bergeser ke populasi lebih muda jika dibandingkan dengan dekade terakhir," ungkapnya pada webinar virtual, Jumat (28/10/2022).
Ketika faktor risiko ini bergeser, diduga menjadi pengaruh meningkatnya pasien stroke usia muda.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Risiko Serangan Stroke: Mulai dari Gaya Hidup Sehat hingga Cek Kondisi Kesehatan
Ia pun menyebutkan pernah menangani pasien stroke yang baru berusia 30 tahun.
Lebih lanjut, dr Dyah pun menyarankan untuk melakukan beberapa upaya untuk mencegah stroke.
Stroke sendiri memiliki dua jenis faktor risiko. Ada sifatnya dapat dimodifikasi, lalu ada sifat yang tidak bisa dimodifikasi.
Beberapa penyakit di atas seperti bisa dicegah dengan menjaga makan, empat sehat lima sempurna.
Selain itu bisa juga menjalankan pola hidup yang sehat, dan mencukupi kebutuhan cairan pada tubuh.
Sedangkan faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi seperti jenis kelamin, keturunan.
Hal yang perlu diwaspadai dari awal apakah keluarga punya riwayat stroke.
Ketika memang ada, maka perlu untuk melakukan pola hidup sehat.
"Benar-benar harus dijaga, pola olahraga, tidur yang cukup, konsumsi makanan sehat dan seimbang dan seterusnya," paparnya lagi.
Lalu, dianjurkan untuk mendeteksi serta konsultasi ke rumah sakit, melakukan pengecekan secara berkala.