Pandemi Covid-19 Dorong Kebiasaan Masyarakat Mencuci Tangan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan program yang telah diluncurkan dalam dunia kesehatan lingkungan sejak tahun 2008.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 mendorong masyarakat terbiasa melakukan cuci tangan dengan air bersih.
Pemimpin Cabang PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Mataram, Darwis Hari Pondang, mengatakan pihaknya berupaya membantu Pemerintah menggalakkan gerakan mencuci tangan.
"Dalam dua tahun terakhir ini, sejak adanya pandemi Covid-19 mencuci tangan menggunakan sabun menjadi salah satu bagian penting yang diupayakan Pemerintah untuk dijadikan salah satu kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Darwis melalui keterangan tertulis, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Sebaran 2.071 Kasus Sembuh Covid-19 Indonesia 1 November 2022: DKI Jakarta Terbanyak, Disusul Jatim
Dalam rangka memeringati Hari Cuci Tangan Sedunia yang jatuh pada (15/10), PNM bersama dengan LSM Water.org, Pemerintah Daerah Lombok Tengah, dan PLAN Indonesia menggelar kampanye cuci tangan pakai sabun dan air mengalir di halaman kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
"Kampanye cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dalam upaya kami mendorong salah satu pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang beberapa tahun terakhir ini sedang digalakkan oleh Pemerintah," tutur Darwis.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan program yang telah diluncurkan dalam dunia kesehatan lingkungan sejak tahun 2008.
STBM merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Program STBM memiliki indikator outcome dan output. Indikatoroutcome STBM yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
STBM memiliki lima pilar yaitu, pertama Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS), kedua Mencuci Tangan Pakai Sabun dengan Air Mengalir (CTPS), ketiga Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, keempat Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, kelima Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga Air.
“Pentingnya lima pilar STBM yang digalakkan oleh pemerintah akan terus kami dukung agar masyarakat bisa hidup bersih dan terhindar dari segala penyakit," kata Darwis.
"Melalui kampanye ini juga kami ingin memberikan edukasi terkait langkah-langkah cuci tangan yang baik serta waktu-waktu penting kapan harus melakukan cuci tangan menggunakan sabun dan agar mampu menjadikan perilaku ini sebagai perilaku keseharian mereka," tambah Darwis.
Pada gelaran kampanye cuci tangan pakai sabun dan air mengalir ini diikuti oleh lebih dari 500 orang peserta yang terdiri dari 250 nasabah PNM Mekaar serta masyarakat khususnya ibu-ibu prasejahtera.
Kegiatan ini juga diikuti oleh Kader PKK sebagai penggerak perubahan perilaku di masyarakat dan juga penyandang disabilitas.