Tiga Upaya Dilakukan Ketika Kasus Polio Ditemukan di Suatu Wilayah
Langkah pertama yang dilakukan adalah imunisasi masal yang dilakukan serentak. Level bisa ditingkat provinsi, dua provinsi bahkan nasional.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketika suatu wilayah ditemukan kasus polio, maka ada beberapa hal perlu dilakukan untuk memutus penularan.
Hal ini disampaikan oleh NPO Surveillance WHO Indonesia, dr Musthofa Kamal MSc.
Langkah pertama yang dilakukan adalah imunisasi masal yang dilakukan serentak.
Level bisa ditingkat provinsi, dua provinsi bahkan nasional.
"Imunisasi masal hampir pasti dilakukan. Rata-rata dua kali, bisa lebih kalau cakupan belum maksimal," ungkapnya pada talkshow yang diadakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Menkes Budi Gunadi Sadikin: Polio di Pidie Aceh Kini Menjadi Tiga Kasus
Kedua, adalah membuktikan tidak ada polio tadi maka surveillance diperkuat.
Semua jika ada laporan terkait kasus lumpur layu di bawah lima tahun maka akan diambil sampel tinja dan kemudian diperiksakan ke laboratorium.
Pengecekan ini untuk mencari tahu apakah kasus lumpuh layu benar disebabkan oleh polio atau tidak.
Ketiga, yang dilakukan adalah mengembalikan atau memperkuat imunisasi secara rutin.
"Karena biasanya kalau sampai terdampak, imunisasi rutin belum optimal, cakupan rendah dalam waktu lama. Karenanya (secara) jangka panjang diperkuat di wilayah tersebut," katanya lagi.
Usaha ini pun tidak dilakukan saat terdampak saja, tapi ada upaya untuk memperbaiki cakupan wilayah tersebut.