Sekeluarga Tewas di Magelang, Ada Racun di Minuman, Ini Reaksi Tubuh Jika Alami Keracunan Akut
Satu keluarga di Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tewas. Seorang pemuda diduga memberi racun. Apa yang terjadi pada tubuh saat keracunan?
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Pemberian perangsang/stimulan pernapasan tidak menolong dan sebaiknya dihindarkan.
2. Hipotensi
Hipotensi sering terjadi pada keracunan yang berat yang disertai depresi sistem saraf pusat.
Tekanan darah sistolik kurang dari 70 mmHg dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen atau nekrosis tubuler ginjal.
Hipotensi sebaiknya segera dikoreksi mula- mula dengan cara merendahkan posisi kepala pasien dan pemberian infus NaCl atau infus koloidal.
Kehilangan cairan tanpa terjadinya hipotensi, umum terjadi pada koma yang berkepanjangan dan pada keracunan asetosal yang disertai adanya muntah, berkeringat, dan hiperpneu.
3. Gangguan fungsi jantung
Gangguan konduksi jantung dan aritmia dapat terjadi pada keracunan akut, terutama pada keracunan antidepresan trisiklik, beberapa antipsikotik, beberapa antihistamin, dan koproksamol.
Jangna beri obat apapun dan sebaiknya dirujuk kepada ahli jantung. Aritmia supraventrikel kadang mengancam jiwa dan pengobatan sebaiknya ditunda hingga pasien tiba di rumah sakit.
4. Alami Hipotermia
Hipotermia dapat terjadi pada pasien segala usia, yang tidak sadarkan diri untuk beberapa jam, khususnya setelah keracunan berat.
Kondisi ini dapat terabaikan kecuali bila suhu inti diukur secara rektal menggunakan termometer rektal berskala rendah atau dengan alat lainnya.
Baca juga: Sosok Dhio yang Racun Ayah, Ibu, dan Kakak hingga Tewas di Magelang: Pendiam dan Suka Hamburkan Uang
Cara terbaik untuk mengatasi hipotermia adalah dengan membalut pasien dengan selimut (misalnya space blanket) untuk mempertahankan panas tubuh.
Hipertermia pertama-tama diatasi dengan melepaskan pakaian pasien dan gunakan kipas angin. Kompres dengan air hangat akan mempercepat evaporasi; jangan gunakan air dari Sentra Informasi Keracunan tentang tatalaksana hipertermia berat, misal kondisi sindrom serotonin.