Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Kesehatan

Tantangan Akhiri Endemi HIV/AIDS di Indonesia Cukup Besar

Target organisasi kesehatan dunia atau WHO menyatakan, tahun 2030 kasus HIV/AIDS harus dieliminasi dari seluruh negara.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tantangan Akhiri Endemi HIV/AIDS di Indonesia Cukup Besar
iStockphoto
Kenali gejala hiv 

Adapun anak laki-laki lebih banyak terkena HIV dibanding anak perempuan.

Sejumlah relawan menyalakan lampu dalam malam renungan Hari AIDS Sedunia di Tanah Abang, Jakarta, Rabu (1/12/2021). Acara yang digelar secara gabungan oleh tenaga medis, lembaga dan relawan pendamping orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tersebut mengampanyekan kepada masyarakat untuk mewaspadai penularan virus HIV/AIDS dan lebih berempati pada penderitanya. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sejumlah relawan menyalakan lampu dalam malam renungan Hari AIDS Sedunia di Tanah Abang, Jakarta, Rabu (1/12/2021). Acara yang digelar secara gabungan oleh tenaga medis, lembaga dan relawan pendamping orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tersebut mengampanyekan kepada masyarakat untuk mewaspadai penularan virus HIV/AIDS dan lebih berempati pada penderitanya. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Sementara menyoal masalah akses terkait dengan bagaimana akses pengetahuan atau akses layanan kesehatan kepada orang tuanya khususnya ibunya.

“Karena mereka biasanya akan tertular penyakit ini dari ibunya,” kata Imran.

Hampir setengah dari kasus infeksi HIV baru pada anak, dipastikan berasal dari Ibu yang tidak menerima terapi ARV. Data juga menunjukkan bahwa ada banyak ibu menghentikan terapi, selama masa hamil dan menyusui.

Perempuan dan anak dengan HIV merupakan populasi kunci yang seharusnya menjadi prioritas untuk mengakhiri epidemi AIDS. Sayangnya, mereka masih menghadapi berbagai tantangan untuk melakukan pengobatan.

Pada ibu hamil dan menyusui alasan untuk menghentikanterapi karena adanya keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan, biaya, stigma dan diskriminasi dari lingkungan sekitar dan efek samping obat.

Baca juga: Akhiri Endemi AIDS, Perempuan dan Anak Harus Jadi Fokus Utama Terapi ARV

Bagi anak dan remaja juga bukan hal yang mudah untuk mengakses layanan kesehatan. Adanya keterbatasan obat khusus anak dan hambatanhukum seperti kebijakan persyaratan usia juga menjadi alasan sulitnya mendapatkan pengobatan. Belum lagi pengetahuan mengenai isu HIV serta kesehatan seksual dan reproduksi, stigma masyarakat dan kurangnya dukungan keluarga semakin menyulitkan mereka untuk bisa mengakses antiretroviral therapy.

Berita Rekomendasi

Untuk merealisasikan epidemi AIDS pada 2030, semua orang harus meningkatkan upaya pencegahan, semua orang dengan hasil tes positif harus segera menjalani treatment ARV, semua orang yang sedang menjalani pengobatan harus disiplin untuk mencapai viraload tersupresi.

“Jadi kita kalau dilihat dari penemuan kasusnya, itu semakin membaik sebetulnya. Tetapi, kita untuk pemasukan mereka di dalam terapi itu masih belum banyak perbaikan yang signifikan, masih di bawah 50 persen,” ujar Imran.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas