Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Stunting Sebabkan Kecerdasan Anak Menurun, Berikut Penjelasannya

Defisiensi nutrisi pada anak dapat mempengaruhi fungsi susunan syaraf pusat (SSP), pengembangan struktur SSP dan sistem neurotransmitter

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Stunting Sebabkan Kecerdasan Anak Menurun, Berikut Penjelasannya
TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Petugas kesehatan dari Puskesmas Nagaswidak melakukan vaksinasi DPT kepada bayi pada program Kunjungan Sehat BPJS di Posyandu Sayang Ibu, Kawasan 11 Ulu, Gang Bersama, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (12/8/2022). BPJS Kesehatan mendorong fasilitas kesehatan untuk berkomitmen menjaga kualitas pelayanan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Dengan adanya Kunjungan Sehat dan Posyandu dari fasilitas kesehatan (faskes) tingkat 1 dapat mencegah terjadinya stunting dan gizi buruk pada ibu hamil dan anak balita. TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO 

“Otak merupakan organ tubuh yang paling cepat mengalami kerusakan apabila anak mengalami masalah gizi. Otak merupakan pusat syaraf yang berpengaruh terhadap respon anak untuk melihat, mendengar, berpikir, dan melakukan gerakan,”katanya.

Defisiensi nutrisi pada anak dapat mempengaruhi fungsi susunan syaraf pusat (SSP), pengembangan struktur SSP dan sistem neurotransmitter.

Defisiensi nutrisi menyebabkan jumlah sel dalam otak berkurang dan terjadi ketidakmatangan serta ketidaksempurnaan biokimia dalam otak.

Status gizi yang baik penting untuk perkembangan dan kematangan neuron otak. Anak yang mengalami stunting akan memiliki rasa ingin tahu yang lebih rendah dan kelemahan motorik karena terdapat gangguan pada proses pematangan neuron serta perubahan struktur dan fungsi otak.

Penelitian Sutiari dan Wulandari (2011) tentang hubungan status gizi lahir dengan pertumbuhan dan perkembangan anak menyatakan bahwa gangguan pemenuhan nutrisi yang terjadi sampai anak berusia 2 tahun dapat mengurangi sel otak sebanyak 15-20 persen.

Nilai IQ sebagai salah satu tanda perkembangan otak, dimana skor IQ pada anak stunting lebih rendah dibandingkan dengan anak non stunting.

“Pendapat ini didukung oleh pernyataan UNICEF bahwa anak dengan kondisi stunting memiliki IQ 11 poin lebih rendah dibandingkan rata-rata anak yang tidak mengalami stunting,” ujar Ira.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas