Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Ketahui Gejala Kanker Ovarium hingga Kelompok yang Rentan Mengalaminya

Kanker ovarium sebenarnya sangat jarang menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul pada stadium akhir atau lanjut.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Ketahui Gejala Kanker Ovarium hingga Kelompok yang Rentan Mengalaminya
Grid.ID
kanker ovarium 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kanker ovarium suatu penyakit kanker pada jaringan ovarium atau indung telur. 

Kanker ovarium sebenarnya sangat jarang menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejala baru muncul pada stadium akhir atau lanjut.

Menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Subspesialis Onkologi Ginekologi Dr dr Fitriyadi Kusuma, Sp.OG Subsp.onk dari RS pondok Indah ada beberapa gejala yang bisa dikenali dari kanker ini. 

"Gejala paling banyak dialami adalah gejala mengalami masalah atau gangguan pencernaan," ungkapnya pada kanal YouTube RS Pondok Indah dikutip Tribunnews, Rabu (28/12/2022). 

Tumor yang semakin membesar juga dapat menimbulkan gangguan mentruasi, buang air besar dan berkemih.

Situasi ini biasanya ditandai dengan rasa sakit pada vagina.

Berita Rekomendasi

"Karena indung telur terlu berdekatan dengan kandung kemih dan usus, jika terjadi pembesaran indung telur akan menekan saluran pencernaan dan menganggu fungsi pencernaan dan berkemih," paparnya lagi. 

Baca juga: Wanita yang Tak Pernah Hamil Lebih Berisiko Terkena Kanker Ovarium

Gejala lain yang bisa dirasakan adalah rasa nyeri pada punggung. 

Lalu diikuti dengan rasa lelah yang berkepanjangan hingga penurunan berat badan secara signifikan. 

Lebih lanjut dr Fitriyadi pun menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara berkala jika memiliki riwayat berisiko. 

Di antaranya seperti memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara atau kanker ovarium karena ada hubungan penyakit payudara dengan ovarium.

Perempuan yang telah berusia lebih 50 tahun juga memiliki faktor risiko. 

Selain itu dianjurkan juga melakukan pemeriksaan secaea berkala jika sering mengalami gangguan haid.

Atau telah mendapatkan terapi hormonal secara berkepanjangan. 

"Dan, jika memiliki riwayat menopause secara dini atau pendarahan pasca menopause," pungkasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas