Diare Akibat Infeksi Rotavirus Rentan Dialami Anak Usia 0-2 Tahun, Ketahui Gejalanya
Diare menjadi penyebab kematian terbanyak pada balita dan anak selain pneumonia.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diare masih menjadi masalah dunia saat ini, khususnya pada anak-anak.
Diare menjadi penyebab kematian terbanyak pada balita dan anak selain pneumonia.
Salah satu penyebab terjadinya diare adalah infeksi dari rotavirus yang menyebabkan peradangan di saluran pencernaan.
Kelompok yang paling rentan alami diare ini bisanya pada anak dengan rentang usia usia 0-2 tahun.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter spesialis anak dr. Titis Widowati, Sp.A(K).
Baca juga: Wabah Diare Serang 95 Warga Pacitan, 1 Orang Meninggal, Diduga karena Air Tercemar Bakteri E-Coli
Biasanya, anak akan mengalami diare empat episode.
Anak yang berusia di atas 2 tahun juga bisa terinfeksi, tetapi biasanya gejala lebih ringan.
"Karena dia sudah terinfeksi di usia muda, dia sudah memiliki kekebalan atau antibodi, sehingga kalau terinfeksi jadi lebih ringan. Populasi rentan adalah 0-2 tahun, karena belum memiliki kekebalan," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Jumat (13/1/2023).
Biasanya, ketika anak mengalami diare karena rotavirus untuk pertama kali, gejala muncul lebih berat.
Ini disebabkan anak belum memiliki kekebalan terhdap rotavirus.
Sedangkan kekebalan yang diperoleh ketika di dalam kandungan ibu mulai hilang.
Infeksi yang kedua, anak sudah punya kekebalan sehingga menjadi lebih rringan.
Begitu seterusnya pada infeksi ketiga dan keempat.
Dr Titis pun mengimbau para orangtua untuk memerhatikan betul kondisi anak.
Jika anak sudah terlanjur mengalami diare karena infeksi rotavirus, maka segera cari penanganan yang tepat.
Gejala yang muncul saat anak mengalami diare akibat infeksi rotavirus
Menurut dr Titis, gejala yang dialami anak saat mengalami diare rotavirus tidak jauh berbeda dengan diare pada umumnya.
Namun gejala yang dirasakan akan jauh lebih berat.
"Tapi menjadi lebih berat karena virus rotavirus ini menghasilkan suatu toksin yang bisa menyebabkan kejang. Kemudian dia bisa memicu muntah yang hebat," papar dr Titis.
Selain itu rotavirus ini mampu menstimulasi kadar kalsium di dalam sel di saluran cerna.
Oleh karenanya, memicu terjadinya pembuangan cairan yang lebih banyak.
Akibatnya terjadi diare yang hebat. Diikuti muntah yang sering.
Lalu karena proses infkesi, ditambah kehilangan cairan biasanya gejala diikuti dengan demam.