Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Menkes: Antibodi Covid-19 Masyarakat Indonesia Makin Kuat

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebutkan antibodi Covid-19 masyarakat Indonesia makin kuat.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Menkes: Antibodi Covid-19 Masyarakat Indonesia Makin Kuat
Sekretariat Presiden
Foto dok./ Menkes Budi Gunadi Sadikin di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (1/12/ 2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan antibodi Covid-19 masyarakat Indonesia makin kuat.

Indonesia merupakan satu dari beberapa negara di dunia yang mengukur kekuatan daya tahan imunitas tubuhnya.

Metode Sero Survey dilakukan selama 6 bulan dari Januari 2022.

"Hasilnya 87 persen masyarakat sudah punya daya tahan atau imunitas di level 400-an," kata Budi, dikutip pada Jumat (20/1/2023).

Baca juga: Kadar Antibodi yang Meningkat Tidak Cukup Hadapi Pandemi Covid-19

Ia menuturkan 6 bulan berikutnya dilakukan kembali Sero Survey dan hasilnya naik jadi 98,5 persen masyarakat sudah memiliki daya tahan imunitasnya di level 2000-an.

“Sekarang tingkat imunitas masyarakat masih tinggi, buktinya dua kali gelombang tinggi kasus Covid-19 seperti di Eropa dan Cina, kita tidak naik,” ucap Menkes Budi.

Berita Rekomendasi

“Kita bisa mengendalikan Covid-19 karena kita tahu musuhnya apa dengan genome sequencing, yang kedua kita tahu daya imunitas masyarakat di level berapa melalui Sero Survey,” tambah mantan dirut Bank Mandiri ini.

Miliki Radar Deteksi Varian Baru di Setiap Daerah

Kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini masih terkendali lantaran kini Indoensia sudah mampu dalam mengidentifikasi jenis virus varian baru.

“Kita bisa mengendalikan COVID-19 karena kita tahu musuhnya apa dengan metode yang namanya genome sequencing,” ujar dia.

Dihadapan para pimpinan daerah, Menkes Budi mengatakan pertama kali Indonesia bisa melakukan genom sequencing hanya bisa melakukan 140 sampel selama 9 bulan.

Sekarang setiap bulan bisa mencapai 8 ribu sampel.

Dulu alat-alatnya hanya di Jawa di beberapa kota besar, sekarang sudah ada di 12 kota di seluruh Indonesia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas