VIDEO EKSKLUSIF Cegah Stunting, Kepala BKKBN: Kalau Mau Nikah Pilih Prewedding Atau Prekonsepsi?
Hasto mengatakan tugas yang tak kalang penting dilakukan oleh jajajarnnya di BKKBN adalah mengubah cara berfikir atau mindset masyarakat
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, SP.OG. mengatakan, pihaknya terus melakukan berupaya secara besar-besaran dalam menurunkan angka stunting di Tanah Air.
Termasuk, menyiapkan langkah-langkah strategis dan terukur dalam melakukan tindakan di lapangan.
Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar angka stunting bisa di 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
Hasto mengatakan tugas yang tak kalang penting dilakukan oleh jajajarnnya di BKKBN adalah mengubah cara berfikir atau mindset masyarakat.
Karena, pihaknya menemukan bahwa masyarakat tidak begitu peduli terkait asupan makanan bagi ibu hamil serta bayi yang baru lahir.
Berikut paparan langkap Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo terkait kinerja Lembaganya dalam menekan penurunan angka stunting saat wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra :
Pak, kalau kita mau mencapai target 14 persen, krusial poinnya sebenarnya di mana untuk mencapai itu. Apa yang paling krusial?
Sebetulnya yang paling krusial itu perubahan perilaku. Karena, masyarakat ini kan punya pola makan yang kadang-kadang tidak sesuai dengan pola makannya yang benar menurut kesehatan. Sehingga ada yang makan itu karbohidrat semua, beli mie, kemudian mienya dipakai untuk lauk makan nasi, ditambah kerupuk lagi, semua karbohidrat, itu contohnya.
Mereka juga ada di daerah-daerah yang banyak menghasilkan ikan, malah ikannya dijual untuk beli mie. Kan salah juga. Kemudian lingkungan sangat berpengaruh jadi maksud saya misalkan ada orang yang lingkungannya BAB nya sungai. Orang BAB di sungai ini kan mengeluarkan bakteri namanya ecoli nah bakteri ini membuat diare. Anak kecil balita ini kalau dikasih makanan dan sebaik apapun kalau diare kan otomatis berat badannya tidak naik-naik, panjangnya tidak naik-naik.
Ada juga orang yang rumahnya itu tidak diperhatikan kumuh, jendelanya tidak diperhitungkan, lantainya kotor, berjubel begitu, ini kan TBC datang. TBC membuat anak itu sakit-sakitan, meskipun diberikan makanannya hebat-hebat kalau sakit-sakitan, gimana.
Jadi makannya pola makan, kemudian perilaku hidup sehat itu menjadi contoh sederhana juga, mindset ini ya orang itu kalau mau nikah itu yang dipikirkan apa bagaimana nanti kalau hamil sehat atau yang dipikirkan prewedding? Prewedding yang dipikirkan. Bukan prekonsepsi. Yang dipikirkan preweding, foto disana, disini.
Kenapa tidak periksa laboratorium ke dokter, padahal ada uangnya dan sebabnya bukan hanya karena tidak punya uang tetapi perilaku penting.
Pak Hasto, kalau dilihat dari faktor mana yang lebih penting, faktor ketika ibu hamil atau pasca itu yang mempengaruhi adanya stunting?
Mencegah itu lebih penting. Sebelum hamil, jadi orang mau hamil itu harus sehat. Kalau orang tidak sehat terus hamil berat juga. Jadi makanya kalau mau memanage itu di hulunya. Jadi orang sebelum hamil kemudian hamil.